PPDB 2022, Pemprov Jabar Siapkan Anggaran Siswa Tidak Mampu Sekolah Gratis 3 Tahun di Swasta

KILASBANDUNGNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamilmenjanjikan siswa tidak mampu di Jabar bisa tetap melanjutkan sekolah ke tingkat SMA dan SMK dalam PPDB 2022.

Menurutnya, Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran untuk warga tidak mampu di sekolah negeri sepenuhnya gratis. Sementara yang masuk sekolah swasta ada bantuan anggaran.

“Untuk mendukung keadilan, anggaran untuk warga tidak mampu kalau di sekolah negeri sepenuhnya gratis. Sedangkan yang sekolah di swasta kita kasih anggaran,” kata Ridwan Kamil di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa 7 Juni 2022.

Bahkan pada PPDB tahun ini, pihaknya punya program spesial bernama Program Swasta Peduli Dhuafa. Program ini menyasar 5.000 pelajar kategori kurang mampu agar bisa sekolah gratis di swasta selama satu sampai tiga tahun.

“Nah, tahun ini spesial. Kita bikin Program Swasta Peduli Duafa. Anak duafa yang bersekolah di swastat perlu membayar sama sekali selama satu sampai tiga tahun,” tuturnya.

Gerakan tersebut dilakukan dari hati ke hati oleh tiap perwakilan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) yang tersebar di 13 wilayah se-Jabar.

“Sekarang kita gerakan dari hati ke hati dari pihak yayasan. Ada ratusan sekolah bersedia bergabung. Hasil hitungannya, satu kota ada 700-an kursi gratis dari swasta, jika dikalikan 27 Kabupaten/ Kota, maka diasumsikan jumlahnya lebih dari 5.000,” tuturnya

Kepala Dinas Pendidikan Dedi Sopandi menuturkan, salah satu KCD telah menyampaikan data lengkap, terdapat 21 sekolah dan yayasan SMA/ SMK swasta di Kota Bandung dengan total kuotanya mencapai 748. Mereka siap menampung dan menggratiskan warga miskin selama tiga tahun.

Apabila setiap Kabupaten/ Kota bisa menggratiskan setidaknya dengan jumlah kuota yang sama, maka akan ada ribuan anak-anak kurang mampu di Jabar bisa bersekolah secara gratis melalui program tersebut.

“Kami akan membuat pemetaan laporan dari seluruh cabang dinas berapa sekolah se-Jawa Barat yang mau menggratiskan warga miskin, dan berapa jumlah kuota yang bisa diberikan,” papar Dedi. ( sumber : prfmnews.com )