Penjabat Wali Kota Bandung Muhamad Solihin menjadi pembicara Seminar Penutupan National Governance Day 2018 di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jumat (11/5/2018).

Bandung – Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mendorong para mahasiswa berani mengambil resiko sebagai upaya menciptakan perubahan.

“Sebagai pemimpin harus memiliki pemikiran dan keberanian dalam mengambil keputusan. Jangan pernah menghindari resiko. Karena pilihan itu ada pada resiko yang kita ambil. Kita harus belajar meminimalisir dampak dari resiko tersebut. Kita sebagai lulusan ilmu sosial diberikan kelebihan cara berpikir kritis dan inovatif,” tegas Solihin di Bale Santika Universitas Padjadjaran Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jumat (11/5/2018).

Demikian diungkapkan Solihin saat menjadi pembicara Seminar Penutupan National Governance Day 2018 dengan tema ”Pemuda Mentransformasi Indonesia: Tantangan Integrasi Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia” di kampus Unpad.

Solihin mengungkapkan, Kota Bandung memiliki jumlah penduduk 4 juta jiwa di siang hari dan 2,5 juta jiwa di malam hari. Selisih tersebut terjadi karena aktivitas komuter pekerja dan pelajar yang keluar-masuk Kota Bandung. Oleh karena itu peran pemuda tak bisa dilepaskan dari pembangunan ekonomi Kota Bandung.

“Sekitar 40 persen dari populasi Kota Bandung adalah golongan pemuda dari mahasiswa hingga pemuda yang memilih bekerja di daerah Kota Bandung,” katanya.

Menurut Solihin, pembangunan ekonomi tersebut harus diimbangi dengan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam hal ini, Kota Bandung selalu mengagas konsep pembangunan yang peduli terhadap lingkungan. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandun melakukan perubahan.

“Misalkan untuk menghemat energi untuk gedung pemerintahan dapat menekan penggunaan listrik dengan pemanfaatan alat elektronik hemat energi,” tutur Solihin dalam rilis Pemerintah Kota Bandung yang diterima prssnibandung.

Selain itu masih banyak inovasi yang dilakukan Pemkot Bandung dalam kontribusinya terhadap lingkungan, seperti pembangunan Forest Walk, Operasi Tangkap Tangan Buang Sampah, Pembangunan Bank Sampah dan lain-lain.

Solihin mengatakan, usaha Pemkot Bandung untuk melakukan perubahan berhasil mencetak prestasi di kancah internasional. Salah satunya, Kota Bandung mendapat predikat Clean Air kategori Kota Metropolitan dengan udara terbersih di ASEAN.***