Kilas Bandung, Kamis (14/6/2018)

KilasBandung – PT PLN Distribusi Jawa Barat menghimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk mencabut peralatan listriknya jika tidak digunakan. Langkah tersebut dilakukan, selain untuk menghemat energi, juga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan arus pendek listrik selama ditinggalkan. General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana menuturkan selain mencabut peralatan listrik yang tidak digunakan, pihaknya juga meminta konsumen tidak lupa membayar rekening listrik selama berlibur lebaran tahun ini.

Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung bersedia menyediakan data untuk berbagai keperluan termasuk kepentingan akademis. Kepala Seksi Pengendalian dan Data Disnosnangkis Kota Bandung, Judin Rijaludin mengatakan, kalangan mahasiswa yang banyak menggunakan data warga miskin di Kota Bandung. Judin menuturkan, untuk memperoleh data warga miskin harus mengajukan permohonan terlebih dahulu agar data tersebut tidak disalahgunakan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mendirikan posko kesehatan di beberapa tempat strategis seperti titik jalur mudik yang melintas kota Bandung dan ruas jalan tol, terminal, bandara dan stasiun kereta api. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip menjelaskan, di setiap posko itu disiagakan tenaga medis termasuk 1 unit ambulans yang beroperasi hingga jam 8 malam.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak akan menggelar Sholat Idul Fitri tingkat Kota Bandung. Pjs Sekda Kota Bandung, Dadang Supriatna menjelaskan, pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1439 Hijriyah tingkat Kota Bandung, akan digabungkan dengan pelaksanaan Sholat Idul Fitri tingkat Propinsi Jawa Barat, yang bakal digelar di lapangan Gasibu Bandung. Sedangkan mengenai adanya keinginan warga untuk menggelar Takbir Keliling, Dadang menegaskan, Pemkot Bandung tidak akan mengeluarkan kebijakan khusus mengenai kegiatan tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Aparat Kepolisian.

Stok daging sapi di pasaran saat ini dalam keadaan aman sehingga tidak ada alasan bagi para pedagang daging sapi untuk menaikkan harga jualnya. Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin menuturkan, kondisi ini terjadi, sesuai dengan perkiraan dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.

Sementara itu Kepala Dispangtan Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, ketersediaan daging sapi dalam keadaan aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, proses pemotongan daging sapi pada H-1 hingga H+7 Lebaran sudah tersedia.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya untuk menekan harga daging ayam potong yang dijual di pasar-pasar tradisional, yang sebelumnya telah mencapai harga Rp 40 ribu per kilogramnya. Pjs Walikota Bandung, Muhammad Solihin mengatakan, dengan menggandeng produsen penghasil daging ayam, yang saat ini sedang berjalan, akan mampu menekan harga daging ayam potong hingga kisaran Rp 33 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogramnya. Solihin berharap, penjualan harga daging ayam di pasar-pasar tradisional ini bisa terus turun hinga setelah Idul Fitri nanti.***