Rawan Peredaran Narkoba, Taman Panatayudha Jadi Taman Bersinar

KILASBANDUNGNEWS.COM – Rawan peredaran narkotika dan obat terlarang (Narkoba) serta banyak dikunjungi milenial, taman Panatayuda Kota Bandung diresmikan sebagai taman bersinar (bersih narkoba).

“Kita bersama sama meresmikan taman Panatayuda sebagai taman bersih narkoba, mudah mudahan tempat ini bisa jadi ruang untuk warga komunitas yang memiliki komitmen mengurangi peredaran narkoba dengan cara sosialisasi, diskusi dan mudah mudahan lahir program yang konkret bisa menghilangkan peredaran narkoba,” ujar Wali Kota Bandung Yana Mulyana usai meresmikan taman bersinar dan mobile Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkoba (SKHPN), Rabu (16/6/2022).

Soal pengawasan sendiri kata Yana, pihaknya akan menugaskan camat lurah dan aparat kewilayahan untuk menjaga tempat tersebut sehingga fungsinya sesuai yang diharapkan.

“Kalau taman bersinar baru taman ini ya, mudah mudahan bisa dibuat di 30 kecamatan, kegiatan ini juga merupakan rangkaian Hari Anti Narkotika Internasional (HANI),” jelasnya .

Terkait kasus narkoba sendiri diakui Yana mengutip Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung selama pandemi covid-19 ini kasus meningkat.

“Terjadi tren peningkatan cukup tinggi, 2019 1,8, 2021 1,95 mungkin karena tidak ada aktifitas. Mudah mudahan dengan relaksasi ekonomi sosial budaya lewat sosialisasi kita bisa menekan peredaran narkoba,” tandasnya seraya mengatakan kampung bersinar di Kota Bandung sudah ada 11 dan ditargetkan ada diseluruh wilayah, selain itu akan dimasifkan sosialisasi di sekolah.

Sedang soal mobil SKHPN, kata Yana sangat dibutuhkan terlebih dengan mobil ini pembuatan SKHPN menjadi lebih cepat dan dekat dengan masyarakat.

“Waktu kemarin nyalon, saya harus ada surat keterangan bersih narkoba, dan ini dibutuhkan buat orang mau sekolah kerja banyak lagi,” bebernya.

Ditempat yang sama Kepala BNN Kota Bandung Kombes Pol Mada Roostanto, membenarkan bahwa mobil SKHPN ini merupakan satu inovasi guna mendekatkan pelayanan ke masyarakat.

“Kalau orang datang ke BNN kesannya mau diperiksa atau diapakan, padahal bisa saja hanya mengurus SKHPN,” ujarnya.

Pelayanan mobil tersebut pun akan keliling dan berdampingan dengan pelayanan samsat.

Sementara itu Kepala BNN Provinsi Jabar Brigjen M Arief Ramdhani menyampaikan mobil BNN diharapkan bakal ada di seluruh Jawa Barat.

“Tapi sementara Bandung dulu, baru satu mobil. SKHPN ini berbayar ya Rp290 ribu. Yang dicek ada 7 parameter semua bentuk narkoba dan berlaku bisa tiga hari,” paparnya.

Arief kedepannya berharap mobil ini ada di seluruh BNN wilayahnya, pasalnya saat ini baru ada 14 kendaraan.

“Saya sudah instruksikan pencetusnya kota Bandung untuk SKHPN keliling, jadi ada 14 kendaraan yang akan keliling jabar. Kendaraqn ini mobile untuk kemana saja lihat situasi daerah, kalau Bandung bisa nempel di samsat keliling sekalian mereka memperjang stnk sekalian membuat skhpn,” tegasnya. (Evy)