Kilas Bandung, Selasa (2/10/2018)

KilasBandung – Keberadaan organisasi Paguyuban Pasundan menjadi salah satu pengikat sinergisitas Propinsi Jawa Barat dengan daerah lainnya di Indonesia karena anggotanya sudah tersebar di seluruh Tanah Air. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa menuturkan saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan langkah-langkah sinergisitas demi kemajuan dan perkembangan Provinsi Jawa Barat dan masyarakatnya.

Gempa bumi berkekuatan 7 koma 4 Skala Richter yang disusul dengan tsunami, yang melanda kawasan Sulawesi Tengah pada Jumat lalu menelan korban jiwa dan mengakibatkan rusaknya berbagai bangunan serta melumpuhkan berbagai fasilitas publik, termasuk layanan telekomunikasi dan data. Vice President XL Axiata Central Region, Sofia Purbayanti mengatakan tim teknis langsung memastikan jaringan tetap bisa dipertahankan operasionalnya dan dipastikan masyarakat tetap bisa berkomunikasi ke luar wilayah terutama layanan voice dan SMS. Selain itu pihaknya juga telah menyediakan fasilitas telepon gratis agar masyarakat bisa melakukan komunikasi ke luar wilayah bencana.

Musibah yang melanda wilayah Donggala dan Palu di Sulawesi Tengah banyak menelan korban jiwa, harta benda, termasuk masih banyaknya korban yang belum ditemukan. CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengatakan pihaknya mulai mengirimkan relawan sejak Jumat malam dari 8 provinsi, yang terdiri dari tim evakuasi sebanyak 13 orang, tim medis 5 orang, 2 unit ambulans, 1 unit mobil klinik, serta bantuan logistik lainnya juga pengiriman sekitar 100 ribu kornet. Menurut Nur, untuk membantu pemerintah dalam penanganan bencana di Sulawesi Tengah, Rumah Zakat membuat empat gelombang tahapan aksi penanganan bencana yang disesuaikan dengan kondisi dan fase bencana di lapangan.

Sumber Daya Manusia (SDM) penyiaran media televisi maupun radio harus terus ditingkatkan seiring perkembangan jaman. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah, (KPID) Jawa Barat, Dedeh Fardiah, dalam Workshop Peningkatan Profesionalisme SDM penyiaran dengan tema Memantapkan kualitas SDM, Sebagai Garansi Kualitas Siaran yang Berdaya Jual Tinggi di Era Multiplatform. Dedeh menuturkan, kapasitas atau kualitas SDM siaran menjadi penting karena akan berdampak pada kualitas isi dan pengemasan pesan.

Modal utama dalam menghadapi perubahan zaman adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk di bidang penyiaran. Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Barat Yusuf Siregar mengatakan, upaya meningkatkan kulitas dan kapasitas penyiar radio menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu PRSSNI akan terus melakukan upaya peningkatan kualitas dengan berbagai pelatihan dan lain sebagainya.***