Penanganan Darurat Dampak Gempa Lombok Diintensifkan

Bandung – Memasuki hari ketiga pascagempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB, penanganan darurat dampak gempa terus diintensifkan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah personil, bantuan logistik, alat berat serta distribusi bantuan terhadap korban gempa terus ditingkatkan serta tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi dan penyisiran terhadap korban yang masih tertimbun bangunan yang roboh.

“Evakuasi mengerahkan 14 alat berat, 4 anjing pelacak dan personil gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan relawan,” kata Sutopo, melalui rilis yang diterima, Rabu (8/8/2018).

Menurut Sutopo, Posko BNPB dan Pusdalops BPBD NTB juga masih melakukan verifikasi terkait kebenaran informasi korban meninggal akibat gempa hingga 347 orang di media sosial yang merupakan hasil pertemuan camat se-Kabupaten Lombok Utara.

“Laporan data korban harus dilampirkan identitas korban yaitu nama, usia, jenis kelamin dan alamat asal untuk menyatakan bahwa data korban korban tersebut benar karena berkaitan dengan bantuan santunan duka cita dari pemerintah,” katanya.

Sutopo menyatakan, BNPB dan BPBD NTB sudah meminta Bupati Lombok Utara untuk memberikan lampiran identitas korban meninggal di Kabupaten Lombok Utara akibat gempa bumi 7 SR untuk dilakukan verifikasi.

“Sesuai regulasi yang ada, data resmi dari korban akibat bencana yang benar dan diakui Pemerintah adalah data dari BNPB dan BPBD,” ucapnya.***

Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung