Pelatihan UMKM Diminta Sampai Pendampingan

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat menerima menerima Junior Chamber International (JCI) chapter Bandung di Balai Kota, Jalan Wastukancana, Selasa (19/3/2019).

Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana berharap setiap organisasi apapun yang bekerjasama untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak hanya sekadar memberikan pelatihan saja. Namun, juga turut mendampingi sampai ilmu yang diberikan tersebut mampu diaplikasikan.

Yana melontarkan hal itu saat menerima Junior Chamber International (JCI) chapter Bandung. JCI merupakan organisasi internasional para profesional dan wirausaha muda, yang saat ini sudah tergabung dari 124 negara.

Menurut Yana, apabila JCI hendak berpartisipasi dalam pengembangan UMKM hendaknya bisa mendampingi secara berkesinambungan. Perihal hasil akhirnya, para pelaku UMKM sudah diarahkan lebih mandiri.

“Jangan sampai pelatihan terus dikasih sertifikat dan lepas gitu aja. Kalau bisa pendampingan sampai dia mandiri. Ini harus berkelanjutan,” kata Yana di ruang rapat wakil wali kota Bandung, Plaza Balai Kota, Jalan Wastukancana, Selasa (19/3/2019).

Seperti dilansir Humas Pemkot Bandung, Yana mengatakan, kehadiran pihak ketiga diperlukan untuk turut membangun kolaborasi pengembangan masyarakat Kota Bandung, tanpa terkecuali para pelaku UMKM. Untuk itu, dia mengingatkan agar program kerja sama ataupun pelatihan harus memberikan dampak yang lebih nyata dan dirasakan oleh masyarakat.

“Kalau ada program ini bisa jadi partner kita, dan kita butuh keterlibatan stakeholder,” ujarnya.

Sementara itu, Local President JCI Chapter Bandung, Titin Agustina memaparkan saat ini pihaknya sudah menyusun empat program prioritas yang akan digarap tahun ini. Keempatnya dituangkan dalam sektor Kota, Karsa, Asa dan Daya.

Titin menyatakan, untuk program Kota ini JCI merumuskan wujud kepedulian organisasi terhadap Kota Bandung. JCI Chapter Bandung lebih berkonsentrasi pada bidang transportasi, yakni mengampanyekan keselamatan berkendara.

“Asa itu lebih kosen ke empowering pelatihan pelaku UMKM sehingga mampu mempersapkan diri untuk acara internasional. Daya lebih ke internal organisasi bagaimana developing dan training,” ucap Titin.

Program Karsa, kata Titin, JCI ingin membuat sebuah terobosan soal pengelolaan sampah. Yakni menggunakan sampah untuk dimanfaatkan membayar asuransi.

“Karsa itu platform voulenteer, nanti programnya akan kita buat bayar asuransi (BPJS) pakai sampah. Kita akan bekerja sama dengan bank sampah untuk besaran nilainya,” terangnya.***