Meski Masa Pandemi, OPD Kota Bandung Didorong Beri Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Anjungan Kartu Identitas Anak (KIA), salah satu inovasi yang disediakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung.

KILASBANDUNGNEWS.COM – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengingatkan kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik. Kendati saat ini diterpa pandemi Covid-19, layanan masyarakat harus diupayakan secara optimal.

Hal ini diungkapkan Oded saat memberikan sambutan pada acara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung “Disdukcapil Menyapa Warga” yang dilakukan secara daring dari Balai Kota Bandung, belum lama ini.

“Prinsip dasarnya tugas pokok fungsi pemerintah hadir sebagai pelayan masyarakat. Tidak terkecuali layanan administrasi kependudukan,” katanya.

Oded menegaskan, khususnya kepada Disdukcapil Kota Bandung jangan sampai terlena dan berpuas diri, walaupun belum lama ini telah emndapatkan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) atas pelayanan prima.

“Ini jadi cambuk bagi untuk memperthannya sekaligus meningkatkan. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi dan bagaimana berupaya hadir memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Bandung. Khususnya dalam administrasi kependudukan,” ujarnya.

Oded juga mengingatkan kembali kepada Disdukcapil dan semua OPD yang ada di Pemkot Bandung untuk menggunakan tiga pilar pembangunan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di samping optimal, layanannya juga bisa tepat sasaran dan merata.

“Saya melihat Disdukcapil sudah banyak dan cukup baik memberikan pelayanan. Ditandai dengan menggunakan tiga pilar pembangunan di Kota Bandung. Ini harus dijaga baik karena kuncinya ada di sini yaitu pada inovasi, kolaboraai dan desentralisasi,” terangnya.

Oded menuturkan inovasi menjadi sebuah keniscayaan bagi pemerintah dalam menghadirkan layanan. Terlebih jika mengingat kemajuan teknologi yang cukup pesat dan dinamika social yang selalu berbeda karakteristiknya.

“Apabila kita tidak menghasilkan gagasan baru yang lebih baik, maka siapa-siap kita akan ketinggalan oleh daerah lain,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pelaksanaan kolaborasi jangan hanya dimaknai sebagai kerja sama dengan sejumlah pihak luar saja. Namun, justru elemen yang pertamakali harus bisa dirangkul yakni dari lingkungan internal OPD.

Sementara untuk konsep desentralisasi Oded menuturkan, di era modern ini pelayanan bisa dihadirkan ke level pemerintahan terbawah. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan secara cepat.

“Kolaborasi juga keninscayaan, pertamanya harus ada kolaborasi yang baik antara kepala bersma seluruh jajaran staf. Dengan kolaborasi yang baik ini bisa mudah menyentuh ke sektor di luar,” katanya. (rls)