Kini Pedagang Pasar Bisa Jualan Sampai Papua

KILASBANDUNGNEWS.COM – Tren pasar tradisional, terutama di kota-kota besar, saat mulai menurun. Banyak masyarakat memilih untuk bertransaksi di minimarket yang dekat dengan perumahan atau bertransaksi secara online.

Ditambah lagi, saat pandemi banyak pasar tradisional yang mengalami penurunan pendapatan sekitar 70-90 persen dari keadaan normal, bahkan ada yang sudah tidak beroperasi sama sekali.

Oleh karena itu, proses adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital dibutuhkan guna memperluas pangsa pasar pedagang tradisional.

Salah satu contohnya, Pasar Cihapit Kota Bandung, Jawa Barat yang berkolaborasi dengan platform digital Tokopedia melalui Pasar Cihapit Online. Saat ini sejumlah produk yang dijual pedagang Pasar Cihapit mulai dibanjiri pesanan dari luar Kota Bandung.

Kepala Pasar Cihapit Kota Bandung, Dewi Wulansari menhatakan, ada banyak produk dalam kemasan yang saat ini sudah dipesan dari konsumen luar Kota Bandung melalui Pasar Cihapit Online.

“Seperti kerupuk yang pemesannya berasal dari Papua dan Aceh. Ini melebihi ekspektasi kami saat mulai berkolaborasi dengan Tokopedia melalui Pasar Cihapit Online,” kata Dewi, Selasa (19/04/2022).

Dewi mengaku, dirinya tidak menyangka pasar yang sedemikian luas bisa dijangkau oleh pedagang Pasar Cihapit Online. Hal ini menjadi potensi pasar yang sedemikian besar yang bisa dioptimalkan.

“Sebelum bergabung dengan program pasar rakyat digital yang digagas oleh Tokopedia, konsumen Pasar Cihapit hanya sebatas masyarakat yang tinggal di sekitaran pasar saja. Terlebih lagi sebelum masa pandemi, perdagangan di Pasar Cihapit sepenuhnya dilakukan secara konvensional,” tutur Dewi.

“Kondisi tidak berubah meski sudah dilakukan inovasi dengan memanfaatkan media sosial. Saat itu, konsumen bisa memesan melalui layanan pesan singkat WhatsApp, namun riber. Transaksi tidak bisa dilakukan dalam satu kali percakapan pesan singkat,” imbuhnya.

Dewi mengaku, rata-rata pertumbuhan penjualan pedagang Pasar Cihapit Online mencapai 20 persen. Dengan manfaat yang dirasakan itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi supaya pedagang di Pasar Cihapit dapat bergabung dalam program Pasar Cihapit Online untuk memperluas target pasar.

“Kita terus melakukan sosialisasi ke pedagang lain untuk bisa bergabung dalam program Pasar Cihapit Online,” ujarnya.

Sementara Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia Emmiryzan mengatakan, Pasar Cihapit Online mulai bergabung dengan Tokopedia sejak Mei 2021.

“Pasar Cihapit Online ini salah satu pasar tradisional yang beradaptasi ketika di masa pandemi Covid-19. Dengan beragam produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Bandung,” terang Emmiryzan.

Emmiryzan menyatakan semenjak bergabung melalui Pasar Cihapit Online ada kenaikan pesanan yang diterima pedagang Pasar Cihapit. Kenaikannya, bisa mencapai sebanyak 4,5 kali lipat.

Tokopedia digandeng Kementerian Perdagangan sebagai mitra strategis digitalisasi pasar tradisional melalui MoU Peningkatan Daya Saing dan Penyediaan Fasilitas Ruang Promosi Melalui Digitalisasi Pasar Rakyat dengan Memanfaatkan Aplikasi Tokopedia.

Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan agar pasar tradisional tetap relevan memenuhi kebutuhan masyarakat serta tetap mampu bertahan dalam usahanya di masa pandemi.

Menurut Emmiryzan, pemanfaatan teknologi digital diakui telah membawa banyak terobosan dan inovasi di berbagai bidang, termasuk pasar tradisional. Melalui kemitraan ini, Tokopedia memberikan fasilitas ruang promosi melalui akun pasar rakyat di platform Tokopedia.

“Sejak April 2020, sudah ada 10 pasar rakyat yang telah bergabung menjadi pasar rakyat digital di Tokopedia,” katanya.

Selain Pasar Cihapit, ada juga Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka Kabupaten Bandung, Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Anyar di Tangerang, Pasar Kampung Baru dan Pasar Pa’baeng-baeng di Makassar, Pasar Oro-oro Dowo Malang, Pasar Gentan di Sleman serta Pasar Badung di Denpasar. (Parno)