BPSDA Jabar Beri Nama Bayi Tapir Koleksi Baru Bandung Zoo

KILASBANDUNGNEWS.COM – Bayi Tapir (Tapirus Indicus) yang lahir di Kebun Binatang pada 21 Januari 2024 lalu, kini sudah memiliki nama. Bayi Tapir berkelamin jantan yang lahir dari induk betina Tinuk dan jantan bernama Marsel, merupakan kelahiran yang ke-13 di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) selama lebih dari 20 tahun.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Provinsi Jawa Barat, Irawan Asaad, langsung memberikan nama ARYA, terhadap bayi Tapir yang memiliki berat 14 kilogram tersebut.

Irawan berharap, dengan kelahiran satu ekor Tapir ini menambah koleksi satwa yang ada dan bisa menjadi icon bagi Kebun Binatang Bandung.

‘Kita doakan semoga Arya sehat hingga tumbuh besar dan menjadi icon di Kebun Binatang Bandung ini,” ucap Irawan, Senin (26/2/2024).

Menurut Irawan, tidak menutup kemungkinan Bandung Zoo yang mampu mengembang biakan Tapir hingga kelahiran yang ke-13, menjadi pusat pengembangbiakan tapir di Jawa atau pusat rehabilitasi Tapir di Jawa.

“Bisa-bisa saja seperti itu. Karena fungsi Kebun Binatang selain sebagai pusat pengembangbiakan juga edukasi kepada masyarakat. Keberhasilan mengembangbiakan Tapir di luar habitatnya merupakan suatu prestasi tersendiri,” katanya.

Ketua Yayasan Margasatwa Tamansari Bisma Bratakoesoema menyebutkan, bahwa keberhasilan Kebun Binatang Bandung mengembangbiakan Tapir, karena situasi kandang Tapir di Bandung Zoo sangat mirip dengan habitat aslinya. Dimana terdapat sejumlah pohon tegakan yang cukup besar dan melindungi keberadaan kandamg tapir.

“Dari segi pengelolaan pemeliharaannya, keeper kita pun kita latih sesuai SOP cara pemeliharaan Tapir, Juga dengan sarana prasarananya kita juga perhatikan. Dan kebetulan vegetasi di Kebun Binatang ini bagus, banyak pohon sehingga membantu Tapir untuk tidak kena sinar matahari langsung,” tuturnya.

Sementara itu,Narman yang merupakan Keeper Tapir Bandung Zoo, mengaku tidak menemui kendala dalam melakukan perawatan saat masih didalam kandungan hingga melahirkan.

Menurut Narman, kondisi alam yang ada di lingkungan kandang menjadi salah satu factor kembang biang Tapir di Kebun Binatang Bandung sangat baik ketimbang di kebun binatang lain. (Parno)