Wujudkan Keterbukaan, Pemkot Bandung Gelar Open Contracting Expo

Bandung – Sebagai bagian dari keterbukaan publik, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Pameran Lelang Terbuka (Open Contracting Expo) di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Kamis (22/11/2018).

Peserta pameran di antaranya, World Bank, Bandung Integrated Resources Management Syastem (BIRMS), Tim Kesehatan, Tim Push Notification, Tim Transportasi Umum, dan Open Data Lab Jakarta.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana membuka pameran bertema “Melanjutkan Bandung Juara dengan Pengadaan yang lebih Transparan, Efisien, dan Berkelanjutan” tersebut.

“Ini salah satu wujud Pemkot Bandung semakin terbuka. Masyarakat bisa mengakses proses lelang mulai dari perencanaan, pengadaannya, pemenangnya, dan progresnya,” tutur Kang Yana di sela-sela pembukaan pameran.

Pada acara tersebut juga menampilkan aplikasi Bandung Integrated Resources Management System (BIRMS). BIRMS adalah sebuah sistem yang dikembangkan oleh Pemkot Bandung untuk mengelola sumber daya terutama dalam pengadaan barang dan jasa yang berbasis good government.

Melalui BIRMS, Kota Bandung menjadi Pemerintah Kota pertama di Asia Tenggara yang menerapkan Open Contracting Dara Standard (OCDS).

“Saya merasa bangga karena BIRMS sejak tahun pertama diluncurkan telah mendapat penghargaan dari LKPP sebagai lembaga pengadaan secara elektronik yang inovatif. Lalu tahun 2015 telah jadi rujukan Open Contracting untuk diterapkan di daerah lain di Indonesia,” kata Kang Yana seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.

“Lebih membanggakan lagi pada tahun yang sama (2015), BIRMS mendapat pengakuan internasional melalui Open Contracting Meeting Regional Asia bertempat di Seoul, Korea Selatan,” lanjutnya.

Untuk itu dari tahun ke tahun, Pemkot Bandung terus memperbaiki dan mempertajam kualitas BIRMS. Hal itu agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik lagi. Fitur-fitur baru juga hadir untuk memperkaya pelayanan.

“Harapannya akses menuju BIRMS semakin mudah, sederhana, dan menarik bagi siapa saja yang ingin mengetahui pengelolaan sumber daya yang dilakukan Pemkot Kota Bandung. Siapa saja bisa melihatnya,” tuturnya. ***