Bandung – Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jawa Barat pada triwulan III 2018 masih didorong oleh permintaan domestik dengan pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,58 persen (yoy) atau melambat dibandingkan triwulan II 2018 (5,65 persen).

Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh melambatnya kinerja LU perdagangan seiring dengan melambatnya konsumsi RT.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Doni P. Joewono
mengatakan, perlambatan pertumbuhan ini karena adanya penurunan permintaan masyarakat setelah pada triwulan II 2018 terdapat momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri, serta Pilkada serentak 2018.

“Kinerja pertanian juga terpantau melambat, akibat musim kemarau yang melanda Jabar cukup panjang. Namun perlambatan ini tertahan oleh meningkatnya konsumsi pemerintah seiring dengan persiapan pemilihan umum 2019, serta peningkatan ekspor,” ucap Doni, kepada wartawan di Kantor Perwakilan BI Jabar, Rabu (7/11/2018).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2018 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan III 2018 yang didorong khususnya dari sisi domestik dan konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT dan konsumsi pemerintah diperkirakan meningkat seiring meningkatnya permintaan masyarakat menjelang liburan akhir tahun.

Menurut Doni, untuk keseluruhan tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Jabar diperkirakan meningkat dibandingkan tahun 2017. Dorongan diperkirakan terutama berasal dari sisi domestik khususnya konsumsi lembaga non profit dan pemerintah.

“Penyelenggaraan Pilkada serentak di 16 kabupaten/ kota mendorong peningkatan konsumsi LNPRT dan konsumsi pemerintah pada tahun 2018, termasuk penyelenggaraan Asian Games. Beberapa cabor diselenggarakan di Jabat turut memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar 2018,” tuturnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.