Bandung – Menunggu waktu azan Magrib saat bulan Ramadan atau ngabuburit di sejumlah tempat telah menjadi tradisi bagi warga Kota Bandung. Beragam aktivitas pun dilakukan saat ngabuburit mulai dari sekedar mencari makanan untuk berbuka puasa hingga menyalurkan hobi.

Seperti yang terlihat di Skate Park. Taman ini tepat bersebelahan dengan Taman Jomblo Pasopati, di persimpangan fly over Tamansari.

Tak dipungkiri, sampai saat ini skate park menjadi tempat favorit para skateboarder untuk berseluncur dan mengembangkan trik–triknya. Berbagai kalangan dari mulai remaja sampai yang dewasa memadati tempat tersebut.

Salah satunya, Didink Mustofa (29). Biasanya ia datang tiga kali dalam sepekan untuk menjajal kemampuannya di Skate Park. Namun ketika bulan Ramadan, Didink dan teman–temannya hampir setiap hari bermain di tempat tersebut.

Menurut Didink, selain berkumpul dan bermain skate, waktu sore hari menjadi waktu yang pas untuk menunggu buka puasa.

“Sambil nunggu buka puasa ya kita main skate. Pas keringetan capek, pas azan Maghrib,”ujar Didink.

Menurutnya, dibandingkan bermain di pinggir jalan, lebih baik bermain di tempat yang sudah disediakan. Tak hanya sekedar nyaman, tetapi skate park juga memberikan rasa aman.

Selain skate park, taman lain yang menjadi tempat favorit baru warga Kota Bandung ngabuburit yaitu Taman Sejarah di Balai Kota Bandung. Di taman ini, sejumlah anak muda tampak menghabiskan waktu dengan membaca buku, berdiskusi, atau sekedar main gim.

Dengan lokasi yang rindang dan sejuk, taman ini menyediakan sejumlah kursi yang nyaman. Sangat pas untuk ngabuburit.

Hal ini juga yang membuat Budi (26) betah berlama-lama di taman ini. Menurut Budi, selain untuk bermain dan berkumpul, Taman Sejarah juga salah satu tempat edukasi. Dengan jajaran walikota berikut nama dan masa jabatannya, memberikan ilmu bahwa taman ini salah satu taman yang memberikan edukasi.

“Tamannya nyaman sih, sejuk juga nongkrong di bawah pohon sambil maen gim. Sambil nunggu adzan, sambil maen gim. Itu sih asiknya,” kata Budi.

Selain taman Sejarah, Budi mengaku sering mendatangi taman Badak dan taman Dewi Sartika.

“Kalau gak di sini, ya saya seringnya di Taman Dewi Sartika atau Taman Badak. Semuanya nyaman sih, yang penting kita bisa santai,” tuturnya.

Budi mengapresiasi taman tematik yang berada di Kota Bandung. Dengan hadirnya taman, maka anak muda bisa berkumpul dan berinteraksi satu dengan yang lain.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.