Kilas Bandung, Kamis (9/8/2018)

KilasBandung – Pejabat Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan memastikan semua venue di Jawa Barat, yang akan digunakan untuk gelaran Asian Games ke-18 sudah bisa digunakan dengan layak dan sesuai standar yang diberikan. Iriawan mengatakan, karena ini membawa nama baik bangsa dan negara, maka pihaknya akan memberikan yang terbaik bagi para atlet maupun official yang menggunakan venue-venue tersebut.

Gerakan Toharoh Bandung atau bebersih Bandung akan menjadi salah satu program prioritas pada 100 hari pertama Walikota Bandung. Wakil Wali Kota Bandung yang merupakan Wali Kota Bandung terpilih, Oded Muhammad Danial mengatakan, program bebersih menjadi prioritas, karena kebersihan menjadi faktor utama dalam menciptkan kenyamanan, keindahan dan kesehatan. Menurut Oded dalam program toharoh Bandung itu, akan ada beberapa hari dalam satu minggu untuk kerja bakti bebersih bersama seluruh warga kota Bandung.

Kepala Badan Pengelolaan Dan Pendapatan Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, meski tidak akan 100 persen, piutang Pajak Bumi Dan Bangunan atau PBB akan tertagih. Ema menjelaskan, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan BPKP, termasuk pemeriksaan reguler yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK.  Berdasarkan hasil sensus, potensi Pajak Bumi Dan Bangunan, yang harus ditagih dan piutang tersebut, membuat target PBB tahun ini, meningkat dari 543 Milyar menjadi 700 milyar lebih.

Selain tercemar oleh limbah industri, sungai Cikapundung juga tercemari oleh limbah kotoran sapi, yang berasal dari wilayah Lembang. Kolonel Asep Rahman Taufik, Komandan Sektor 22, Program Citarum Harum menuturkan, sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, terkait limbah kotoran sapi dari peternakan wilayah lembang tersebut. Menurut Asep, akan ada pertemuan dengan pihak kecamatan Lembang untuk mencari solusi pengurangan limbah kotoran sapi ke Cikapundung, diantaranya dengan membuat penampungan komunal kotoran sapi yang bisa dimanfaatkan untuk energi atau pupuk.

Salah satu upaya untuk menjadikan orang Sunda berkiprah di tingkat nasional maupun internasional, maka Paguyuban Pasundan mendorong kader-kadernya untuk memiliki karakter asertif. Didi Turmudzi, Ketua Umum Paguyuban Pasundan menjelaskan, dengan memiliki karakter tersebut, maka kader Paguyuban Pasundan akan memiliki karakter pantang menyerah, pemberani dan petarung. Tanpa itu menurut Didi, orang Sunda akan sulit untuk berkontribusi lebih besar terhadap bangsa dan negara termasuk untuk memajukan Jawa Barat.***