Kilas Bandung, Jumat (25/5/2018)

KilasBandung – Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan program peningkatan estetik pedestrian yang berada di sekitar Taman Sari tepatnya di samping Kebon Binatang Bandung. Ketua Program yang juga Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Prabu Wardono mengatakan, bentuk peningkatan estetik yang dilakukan berupa memberikan lapisan menarik dengan bahan koral pada permukaan lantai dan sirennya dengan mozaik keramik. Untuk pelapisan bordes dan steps dengan koral, akan dilaksanakan dengan corak lautan Indonesia dan biota khas laut Indonesia seperti hiu paus, pari manta dan penyu belimbing. Sedangkan di titik lain akan ditempatkan beberapa marker atau penanda sehingga dengan aplikasi khusus di ponsel pintar, masyarakat bisa memunculkan gambar binatang dan informasi pendukungnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberi apresiasi positif terhadap peningkatan estetika pedestrian yang berada di kawasan Taman Sari tepat di samping Kebon Binatang Bandung. Lurah Lebak Siliwangi, Nur Shomadin mengatakan, kegiatan ini selaras dengan program Pemkot Bandung dalam peningkatan kualitas lingkungan. Nur juga berharap, peningkatan estetika dengan batu koral bergambar binatang tersebut mampu meningkatkan pemahaman masyarakat maupun anak-anak tentang satwa laut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana membangun Taman Keanekaragaman Hayati (Kahati) di kawasan Bandung Timur. Pembangunan taman tersebut menjadi upaya menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kepala Bidang Tata Lingkungan, pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Bandung, Teti Mulyawati menuturkan, perencanaan pembangunan Taman Kahati sudah dimulai sejak awal tahun 2018 dengan melaksanakan studi kelayakan. Taman Kahati dipilih karena selain berfungsi sebagai penghijauan sekaligus sarana edukasi.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Ema Sumarna mendesak SKPD terkait untuk bersikap lebih tegas dalam menertibkan reklame ilegal di kota Bandung. Ema menuturkan, Pemerintah Kota Bandung membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang ingin berusaha dan mencari keuntungan di kota kembang. Namun menurut Ema, semuanya harus mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku termasuk taat membayar pajak reklame.

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung akan melakukan kajian lebih lanjut, terhadap kemungkinan penggunaan alat yang dapat msngubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Kepala Bapelitbang Kota Bandung, Hery Antasari mengakui model teknologi sederhana dari komunitas Get Plastic di kantor DLHK Kota Bandung cukup menarik. Namun Hery menilai perlu kajian mendalam jika untuk tujuan jangka panjang.***