Majalengka – Abdul Halim menjadi salah satu nama yang diusulkan untuk penamaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka yang rencananya diresmikan penggunaannya Juni 2018 nanti . Abdul Halim adalah tokoh asal Majalengka yang sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) saat melakukan peninjauan lapangan di BIJB, Senin (02/04/2018) mengatakan penamaan bandara tersebut memang belum disepakati bersama. Namun, muncul nama Abdul Halim menurutnya cocok bila disematkan pada bandara terbesar yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Jabar itu.

“Kebetulan di Majalengka ada pahlawan nasional namamya KH. Abdul Halim. Saya kira saya sebagai Gubernur Jabar tidak keberatan bahkan setuju kalau bandara ini pada saatnya nanti diberi nama Bandara Addul Halim, bagus kan namanya,” ucap Aher.

Di Indonesia penamaan bandara di tiap daerah mengacu pada tokoh di daerah tersebut. Seperti Bandara Hasanuddin di Makassar, Sultan Iskandar Muda di Aceh, Soekarno-Hatta di Jakarta, Sam Ratulangi di Manado, Husein Sastranegara di Bandung dan sejumlah nama lainnya.

Aher mengatakan tokoh atau pahlawan yang menjadi nama Bandara harus sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi pahlawan nasional.

“Bisa pahlawan nasional asal Jabar bisa juga pahlawan nasional asal Majalengka,” katanya.

Selain nama Abdul Halim, menurut gubernur banyak usulan nama yang diserahkan kepadanya. Namun seperti dikutip dari jabarprov.go.id, Aher belum memutuskan karena harus disepakati bersama dengan berbagai pihak.

“Nama Bandara belum disepakati tetapi banyak usulan dari masyarakat. Kami juga pernah bertemu dengan tim dari Kemendagri salah satu tim tersebut berasal dari salah satu penasihat presiden dia mengatakan bahwa biasanya di berbagai tempat bandara itu dinamai dengan pahlawan setempat,” ungkap Aher.(*)