Unla Gelar Wisuda Gelombang I Tahun 2018/2019

Bandung – Sebanyak 651 mahasiswa Universitas Langlangbuana (Unla) yang terdiri dari pendidikan Diploma (D3), Sarjana (S1) dan Strata Dua (S2) mengikuti prosesi wisuda gelombang 1 tahun akademik 2018/2019 yang berlangsung di Wisma Buana, Unla Jalan Karapitan, Kota Bandung, pada Sabtu (24/11).

Rektor Universitas Langlangbuana, Harry Anwar mengharapkan, para wisudawan mampu menata kariernya dan mempersiapkan mental untuk terjun dalam dunia kerja yang sejalan dengan visi Unla sebagai lulusan yang berkarakter.

“Karakter itu lebih diutamakan untuk kepentingan perkembangan ke depan, kalau kita melihat kondisi saat ini, kenapa saya katakan kan pengaruh dari luar radikalisme, narkotika, terorisme dan sebagaimana itu bisa masuk ke generasi muda,” ucapnya.

Menurut Harry, sebagai sarjana tentunya sudah berubah cara dan pola berpikirnya sehingga harus siap sebagai agen perubahan.

“Sebagai wisudawan lulusan sarjana, sebetulnya cara berpikirnya harus berubah karena mereka harus bisa menjadi agen perubahan. Yang paling utama adalah mereka harus bisa menjadi pribadi pencari solusi, bukan trouble maker,” ujar Harry, kepada wartawan usai mewisuda lulusan Unla, Sabtu (24/11).

Harry menyatakan, untuk mengantisipasi persaingan dalam dunia kerja pihaknya sudah membekali para mahasiswanya untuk bisa berkompetisi sesuai dengan peran dan bidangnya masing-masing, salah satunya melalui bidang kewirausahaan

“Sebelumnya kita bekali, untuk supaya ada kopentensi sesuai dengan perannya atau dibidangnya, nah kompetensi inilah diharapkan bisa menumbuhkan sebagai wirausaha bukan dia sebagai yang selalu ke ASN , ASN itu berapa puluh ribu, yang lulus cuma berapa,” ucapnya.

Harry berharap, para lulusan Unla bisa berwirausaha dengan membaca potensi wilayah yang ada dimana mereka nantinya berada sehingga peluang tersebut menjadikannya sebagai enterpreneur secara mandiri.

“Bisa berwirausaha membaca potensi wilayah, Insya Allah saya bilang orang, sekarangkan mulai potensi devisa melalui pariwisata kan digalakkan, peluangnya ada tinggal bagaimana kita menanagerial dan mengelolanya , jadi kita tidak berharap muluk-muluk tetapi dia bisa menjadi wirausaha yang mandiri,” tuturnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro