Relokasi Pedagang Pasar Kosambi Dibahas Usai Api Padam

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat meninjau lokasi kebakaran di Pasar Kosambi, Minggu (19/5/2019).

Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana masih fokus memadamkan api di Pasar Kosambi Jalan Ahmad Yani, Minggu (19/5/2019). Setelah api padam, Oded baru akan membahas tentang relokasi pedagang yang terdampak kebakaran.

“Kita padamkan dulu hari ini. Untuk relokasi kios, kita menunggu setelah pemadaman selesai,” tegas Oded saat meninjau Pasar Kosambi, Minggu (19/5/2019).

Seperti diketahui, Pasar Kosambi terbakar sejak Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat ini, petugas pemadam kebakaran masih terus berusaha untuk memadamkan api.

Oded mengungkapkan, hingga saat ini belum mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun dugaan sementara, api berasal dari sebuah kios kelapa di lantai bawah.

“Diduga dari kios kelapa yang sedang bongkar muat. Kabarnya di situ ada api. Namun yang lebih jelas penyebabnya belum pasti ya, kita nunggu selesai dulu pemadaman,” katanya.

Setelah api padam, Oded baru akan mengevaluasi dan membahas relokasi pedagang yang menjadi korban kebakaran.

“Soal kebakaran, tentu akan kita evaluasi agar tidak kembali terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dadang Iriana mengungkapkan, sebanyak 71 petugas dan 20 unit mobil pemadam dikerahkan sejak Sabtu (18/5/2019) malam. Dugaan sementara, api berasal dari basemen tempat berdagang makanan, sayur mayur, dan lainnya.

“Sulitnya ini pertokoan di dalam itu gelap dan oksigen juga sulit,” kata Dadang.

Sementara itu, Kepala Pasar Kosambi, Septi Sahreza mengatakan, akan segera mendata pedagang setelah api padam. Sehingga pihaknya bisa segera berkoordinasi dan menyiapkan lahan untuk para pedagang berjualan.

“Kita data dulu pedagangnya. Jika mereka ingin berdagang, kita akan buka di parkiran depan. Kita sesuaikan tempat dan jumlahnya,” kata Septi.

Sementara itu, pedagang yang lain lebih memilih mengamankan barang dagangannya. Seperti yang dilakukan oleh Beny (41) pedagang cemilan ‘Sindang Laris’ di lantai 1.

“Kita bawa dulu ke gudang semuanya. Antisipasi saja,” akunya.***