KILASBANDUNGNEWS.COM – Setidaknya 52 siswa dari berbagai tingkatan kelas di SDN 252 Setiabudi Kota Bandung mengalami sakit. Jenis penyakit siswa berbeda-beda, hepatitis, tifus, demam, demam tifoid, faringitis, cacar air.

Penyebab tepat sejumlah siswa tersebut mengalami sakit belum terdeteksi. Pihak sekolah tengah berkoodinasi dengan puskesmas setempat guna mengadakan pemeriksaan lingkungan beserta kantin sekolah.

Berdasarkan rencana, tim puskesmas mengadakan pemeriksaan pada Rabu 11 Desember 2019.

Seperti dilansir Pikiran Rakyat, Selasa (10/12/2019), salah seorang orang tua siswa SDN 252 Setiabudi, Am menuturkan, pihak sekolah mengumumkan kepada para siswa agar belajar di rumah pada Senin 9 Desember 2019. Hal itu terkait jumlah siswa SDN 252 yang mengalami sakit terus bertambah.

“Terutama, siswa kelas 6. Saya tak tahu, berapa jumlah tepat siswa yang sakit. Berdasarkan informasi, kebanyakan hepatitis. Ada juga yang tifus, dan demam berdarah,” ucap Am, Selasa 10 Desember 2019.

Orang tua siswa lain yang tak menyebutkan nama menyampaikan keterangan. Sepengetahuan dia, semula sejumlah siswa terindikasi sakit menjelang pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS), sekitar sepekan lalu.

Semenjak itu, sejumlah siswa lain menyusul izin, tak mengikuti PAS karena mengalami sakit.

Orang tua siswa tersebut menduga, perubahan cuaca dari kemarau ke hujan, menjadi salah satu faktor penyebab antibodi para siswa menurun.

“Bisa juga faktor jajanan, namanya juga anak-anak. Semoga kondisi kembali sebagaimana semula setelah tenaga medis Puskesmas melaksanakan pemeriksaan,” katanya.

Merujuk informasi yang terdapat dalam grup pesan singkat antarkelas, orang tua siswa tersebut mengatakan, pihak sekolah bakal mendatangkan tenaga medis dari Puskesmas Sukasari untuk melakukan pemeriksaan kepada seluru siswa SDN 252 Setibudi.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Dasar (PPSD) Dinas Pendidikan Kota Bandung Dani Nurahman menyampaikan laporan kronologis dari pihak sekolah.

Semula, ada siswa kelas VI B masuk ke rumah sakit, positif mengalami hepatitis A. Sepekan kemudian, seorang siswa kelas VI A juga mengalami sakit.

Sejumlah empat siswa VI A lainnya menyusul sakit, terdeteksi mengalami tifus. Semenjak itu, siswa-siswa lain dari berbagai kelas mengalami sakit hepatitis, tifus, demam.

Dalam laporan tersebut, pihak sekolah menghimpun informasi dari para orang tua siswa. Berdasarkan pencatatan pihak sekolah, siswa yang mengalami sakit hepatitis berjumlah 16, tifus (15 siswa), demam (18 siswa), demam tifoid (1 siswa), faringitis (1 siswa), cacar air (1 siswa).

Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas agar segera mengadakan pemeriksaan lingkungan, maupun kantin sekolah.

Pihak puskesmas meminta agar peseta didik yang sakit datang ke sekolah dengan pendampingan orang tuanya masing-masing. Pihak Puskesmas bakal turut mewawancara orang tua perihal asal kejadian terjangkitnya penyakit pada Rabu 11 Desember 2019.

Dani menyebutkan, orang tua siwa resah akan kejadian tersebut, khawatir anaknya tertular. Atas dasar itu, kegiatan belajar dan mengajar SDN 252 Setiabudi libur pada Selasa. “Kegiatan belajar, dan mengajar aktif kembali pada Rabu (11 Desember 2019),” ucap Dani.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.