Bandung – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi menegaskan, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jawa Barat tidak terjadi kebocoran seperti yang dikhawatirkan oleh sejumlah pihak menyusul informasi yang beredar di media sosial adanya soal-soal UNBK.
“Kami secara sistem, secara teknologi dengan berbasis komputer tingkat kebocoran nyaris tidak ada karena semua di kontrol dan kami melakukan sinkronisasi antara Kementerian Pendidikan dengan kami Dinas Satuan Pendidikan, server dari pusat dan server dari kami terkoneksi,” tuturnya.
Ahmad mengatakan untuk menghilangkan adanya kebiasaan para siswa mencari soal-soal ujian yang belum tentu kebenarannya, Dinas Pendidikan Jabar sedang membuat gerakan terkait penguatan pendidikan karakter dengan sasaran secara intelektual yang meliputi akademik, kecedasan, penguasaan ilmu serta teknologi dan sasara moral, etika dan akhlak.
“Secara moral itulah yang harus berhasil, manakala anak semua bisa disiplin, tertib, taat aturan, taat asas maka dipastikan tidak akan ada kebocoran,” ucap Ahmad usai melakukan pemantauan pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 5 Bandung, Senin (9/4/2018).
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Bandung, Yeni Gantini memastikan, kebocoran soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang hari ini mulai berlangsung sangat minim bisa terjadi.
“Proses pengambilan soal dari pusat hingga ke setiap sekolah harus melalui skema yang memungkinkan data sulit diambil oleh orang lain serta soal baru bisa dilihat oleh peserta pada saat ujian saja dengan kode tertentu,” tuturnya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung