Pilih Atur Waktu Tanam Daripada Pakai Pestisida Untuk Basmi Hama

Tanam Benih Padi (Sumber Foto : bandung.bisnin.com)

BANDUNG – Jawa Barat sudah memasuki musim tanam baru sejak bulan Oktober 2017. Salah satu hal yang perlu diwaspadai agar hasil panen melimpah yaitu persoalan serangan hama.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengakui adanya sedikit peningkatan hama tanaman pada musim tani tahun 2017. Namun tidak terlalu berakibat fatal terhadap hasil tani.

Menurutnya, salah satu penyebab meningkatknya jumlah hama karena kurangnya jeda waktu antara musim panen dan tanam. Idealnya kata Aher yaitu 1 bulan, sedangkan kemarin hanya sekitar 15 hari.

“Kemarin karena kita mengejar indeks pertanaman yang lebih tinggi yang berakibat pada indeks panen tinggi pula, jadi kemarin ada percepatan, hanya 15 hari udah tanam lagi. Bagus, tapi kurang memotong rantai hama, jadi (hama) berlanjut ke masa tanam dan panen,” ungkap Aher di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (6/11/2017).

Maka dari itu, di musim tanam dan panen kedepan pihaknya akan menata lebih baik jeda waktu antara masa tanam dan panen untuk mengurangi hama. Pasalnya, jika hanya mengandalkan pestisida untuk membasmi hama, bisa berdampak buruk terhadap tanaman.

“Saya sepakat mari hindari pestisida berlebihan, kembali ke organik. Ketika kita organik-an padi, otomatis hama berkurang, dan hasilnya lebih sehat. Kedepan organik harus terus digelorakan,” sambungnya.

Sementara itu, terkait luas lahan pertanian yang mengalami kekeringan, menurun drastis dibanding tahun sebelumnya. Ia menuturkan, pada 2016 kekeringan lahan mencapai 22 ribu hektare, sedangkan 2017 hanya melanda 3.400 hektare.

“Dari 3.400 hektare kekeringan, hanya 139 hektare yang puso. Kekeringan bukan berarti tidak menghasilkan, tapi ada yang turun produksi dan ada puso,” pungkasnya.

LPS PRSSNI Bandung