Performance Based Budgeting Jadi Kekuatan Program Pemkot Bandung

Plt Sekda Kota Bandung Ema Sumarna saat penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Bandung, Selasa (26/2/2019).

Bandung – Sejak menggunakan Sistem Informasi Rencana Anggaran (SIRA) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah mengimplementasikan Performance Based Budgeting. SIRA merupakan sistem penganggaran berdasarkan kinerja dan program.

Sistem tersebut memungkinkan Pemkot Bandung untuk melakukan penganggaran berdasarkan kebutuhan program. Tujuannya, alokasi anggaran akan lebih tepat sasaran. Aplikasi ini juga semakin komprehensif lantaran terintegrasi dengan sub aplikasi lain, seperti e-musrenbang, e-reses, e-LKPJ, dan lain-lain.

Hal tersebut menjadi kekuatan Pemkot Bandung dalam menghadapi penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Best Western Hotel, Jalan Merdeka, Selasa (26/2/2019).

Pada kesempatan tersebut, Plt. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, proses penganggaran merupakan bagian dari perencanaan yang harus dilakukan secara matang. Proses tersebut sangat krusial dalam menentukan tata kelola pemerintahan lima tahun mendatang.

“Kegiatan ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk memotivasi kita agar berkinerja lebih optimal yang dimulai dengan perencanaan yang berkualitas, perencanaan yang dapat diimplementasikan untuk pembangunan Kota Bandung yang lebih baik,” tutur Ema.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitiaan, dan Pengembangan (Bappelitbang), Herry Antasari mengatakan, perencanaan oleh Pemkot Bandung tidak hanya berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tetapi juga dari masyarakat. Sejak dua tahun terakhir, Pemkot Bandung kembali mengaktifkan forum rembuk warga yang telah lama vakum.

“Forum rembuk warga itu kita aktifkan kembali. Masyarakat bermusyawarah dari mulai tingkat RW. Pemkot memfasilitasi lewat aplikasi e-musrenbang,” katanya.

Penilaian ini merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh Pemkot Bandung untuk bisa mewakili Provinsi Jawa Barat dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah 2019 di tingkat nasional. Ketua Tim Penilai, Yuke Mauliani Septina mengaku, menaruh harapan besar pada ibu kota Provinsi Jawa Barat untuk bisa lolos ke tingkat nasional.

“Harapan itu juga terucap dari Gubernur Jawa Barat. Sebab Kota Bandung ini kan yang terdekat dengan Pemprov dan menjadi rujukan bagi kota dan kabupaten lain di Jawa Barat,” katanya.***