Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meyakini peran perempuan sangat penting dalam kemajuan keluarga. Peran perempuan juga dibutuhkan dalam pengembangan lingkungan.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berusaha memberi ruang yang luas agar perempuan dapat mengembangkan diri.
“Sebanyak 100 Kepala Keluarga binaan di RW 03 Kelurahan Cibaduyut sampai saat ini terus berkembang dengan berbagai inovasi. Ini menunjukkan perempuan mampu dan bisa berkarya,” katanya dalam rangka Penerimaan Tim Verifikasi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), di Kantor Kelurahan Cibaduyut, Rabu (26/9/2018).
Yana mengatakan, perempuan memiliki kedudukan yang strategis mampu membangun generasi harapan bangsa. Maju mundurnya satu bangsa tergantung pada perempuan.
“Dalam keluarga, seorang ibu atau perempuan dapat menjadi merupakan akses pengatur dan sumber ekonomi,” contoh Yana.
Yana mengapresiasi digelarnya lomba P2WKSS. Karena melalui lomba tersebut dapat menonjolkan peran, kemampuan, dan kreativitas perempuan.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kelurahan CIbaduyut, Lilis Tresna Ningrum mengungkapkan, secara demografi, penduduk kelurahan cibaduyut berjumlah 10.029 orang. Komposisinya, terdiri dari 5.219 laki laki dan 4.810 orang perempuan. Jika perempuan diberdayakan secara maksimal, maka akan menjadi aset sangat berharga untuk pembangunan cibaduyut.
“Satu di antara beberapa upaya pemerintah bersama masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan adalah melalui program P2WKSS. Program tersebut mengambangkan sumber daya manusia dan alam serta lingkungan untuk mewujudkan keluarga sejahtera,” ujar Lilis.
Yana mengungkapkan, perempuan juga telah dilibatkan dalam sejumlah program dan layanan. Dalam hal pelayanan, 3 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun membantunya. Pelayanan akta kelahiran oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, pelayanan Akseptor KB oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan pendataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Dinas Kesehatan.
Selain itu terdapat pengadaan sudut baca oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip, pemberikan 15 unit mesin jahit oleh Dinas pendidikan, pemberikan alat kebersihan oleh PD Kebersihan, Cermin jalan dan Plang P2WKSS oleh Dinas Perhubungan, 40 unit tong sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
“Di samping itu juga terdapat sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan bagi warga Cibaduyut,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim penilai sekaligus Kepala Bidang PKK Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat, Ari Antari Ratnadewi menyampaikan, di usia P2WKSS yang beranjak 9 tahun itu, pihaknya terus mendorong kabupaten dan kota mengembangkan potensi yang ada.
“Tentu saja program ini makin dirasakan oleh masyarakat. Menikmati pertumbuhan, baik infrastruktur maupun kegiatan sosial lainnya,” kata Ratna.
Apalagi kini Pemprov Jabar mengeluarkan program baru seperti Jabar Juara Lahir Batin, khusus untuk perempuan yaitu program Perempuan Juara, Ibu Juara dan Anak Juara. Dengan urusan tugas pemberdayaan anak dan perempuan adalah upaya pemerataan hasil dari masyarakat baik laki-laki atau perempuan.
Ratna menambahkan, di bidang infrastruktur, lebih dari 270 kilometer jalan terbangun di 27 desa kelurahan atau 54 RT binaan. Jalan tersebut bisa dinikmati oleh 2700 kepala keluarga dan lebih dari 5000 anggota keluarga.
“Ini dapat mengurangi kekerasan perempuan di jalan. Adapun 270 Rutilahu telah diperbaiki agar bisa layak dan sehat bagi warga. Sebanyak 81 lokasi P2WKSS membangun Mandi Cuci Kakus (MCK) agar warga hidup bersih,” ungkapnya.
Dalam rangka penuntasan kemiskinan, lanjut Ratna, program ini pun telah melaksanakan berbagai pelatihan untuk perempuan lansia dan anak-anak. Di bidang kesehatan, tidak kurang dari 1500 bayi datang ke Posyandu.
“Maka Kota Bandung pun perlu meningkatkan kualitas perempuan yang lebih baik lagi. Dengan kemauan dan kerja keras maka kemajuan lingkungan pun akan terasa,” katanya.***