Soreang – Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mekarsari, Nana Wiharna mengatakan, lebih dari 380 Kepala Keluarga bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani kopi dan teh, dengan adanya bantuan bibit kopi dari PT. Len diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Di sini termasuk lahan hutan lindung Perhutani, dimana Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dan LMDH setempat sudah melakukan NKK (Naskah Kesepakatan Kerjasama) untuk pertanian kopi,” katanya.
Menurut Nana, pengolahan lahan dilakukan masyarakat dan kemudian hasil panen kopi tersebut akan dibagi hasil dimana 15 persen dari hasil panen yang didapat diserahkan kepada pemilik lahan.
“Sesuai kesepakatan, kita melakukan bagi hasil dari hasil panen yang diperoleh,” kata Nana, diacaea penanaman Kopi Gambung di Desa Mekasari Gambung, Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung, Jumat (22/3/2019).
Sementara itu, Asisten Perhutani, Slamet mengatakan, luas lahan yang digunakan oleh para petani untuk ditanami kopi di wilayah Gambung seluas 7 hektare dengan pohon tegakan bervariasi.
“Untuk menjaga adanya perluasan lahan oleh para petani, kedepannya yang terpenting adalah produktifitas dan bukan populasi, populasi sudah cukup sementara produktifitas masih rendah,” tuturnya.
Kedepannya selain ditanami pohon kopi, untuk meningkatkan potensi dan kesejahteraan masyarakat, pihak Desa Mekarsari akan menyandingkannya dengan wisata edukasi bagi wisatawan yang datang, mulai bagaimana cara melakukan penanaman, pengolahan, pengawasan hingga memanen.
Kopi hasil perkebunan Desa Mekarsari dikenal dengan nama merek Kopi Kerkhoven, nama tersebut diambil dari nama tokoh Rudolph Eduard Kerkhoven, seorang perintis dan pembangun Perkebunan Teh Gambung pada masa kolonial Belanda.
Produk lain dari desa yang terletak di Gunung Tilu ini yakni teh Gambung, air mineral kemasan Gambung dan keripik daun teh Sam Sam Chips yang sudah di jual secara online melalui social media hingga ke luar Pulau Jawa.***
Rep: Suparno Hadisaputro
