Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai mengujicobakan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan. Rekayasa ini merupakan salah satu langkah Pemkot Bandung mengatasi kemacetan di Kota Bandung.
Tak tanggung-tanggung, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana turun langsung memimpin langsung rekayasa jalan yang dilaksanakan Dinas Perhubungan bersama kepolisian. Yana memantau langsung dengan sepeda motornya.
Rekayasa tersebut di antaranya di Jalan Dr Rum, Jalan Dr. Susilo, Jalan Abdurahman Saleh menuju Jalan Garuda, Jalan Natuna menuju Jalan Sunda dan Jalan Dr. Setiabudhi (dekat Rumah Mode Factory Outlet dan seputaran Jalan Karang Sari).
Untuk Jalan Dr. Rum akan dilakukan satu arah. Dari jalan Pasirkaliki menuju Dr. Rum sampai pertigaan Hotel Imperium (Jalan Dr. Cipto).
Sedangkan di Jalan Abdurahman Saleh menuju jalan Garuda, sebelum melintasi rel kereta api, tepat di lokasi tersebut terdapat taman dengan bersudutkan segitiga. Di titik tersebut, kendaraan tidak diperkenankan untuk belok kiri dari arah Jalan Abdurahman Saleh menuju Jalan Kompol Udara Supagio (Jatayu).
Sementara itu, di Jalan Natuna yang akan menuju Jalan Sunda akan dipersempit jalannya menggunakan bottle neck.
Menurut Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, rekayasa memang belum berjalan sempurna. Namun rekayasa di Jalan Natuna menuju Jalan Sunda sudah berjalan dengan baik.
“Kelihatannya mulai mencair yang di Jalan Natuna-Jalan Sunda. Kalau yang lain kelihatannya kita tetap harus menyosialisasikan dulu karena mengubah arah,” jelasnya usai melakukan rekayasa jalan, Selasa (2/10/2018).
Yana menambahkan, dengan rekayasa bertujuan tersebut mengurangi titik kemacetan di Kota Bandung. Rekayasa berlaku selama satu minggu ini. Setelah itu akan ada evaluasi.
“Mungkin satu minggu. Karena weekend dan weekday tetap kita harus lihat arus lalu lintasnya. Kalau ternyata berhasil, akan kita permanenkan,” katanya.
Yana mengatakan, Pemkot Bandung terbuka menerima masukan dari masyarakat untuk mengatasi kemacetan. Jika masyarakat menilai ada jalan yang perlu direkayasa, maka bisa menyampaikan ke Pemkot Bandung.
“Kalau ada titik titik baru, kita kaji juga,” tuturnya.
Yana pun berharap dengan rekayasa ini masyarakat paham dengan kondisi jalanan di Kota Bandung. Dengan jumlah kendaraan yang cukup banyak, maka ia menghimbau untuk menggunakan transportasi masal.
“Yang bisa kita lakukan, ya kita coba usahakan. Intinya untuk menyukseskan transportasi massal di Kota Bandung,” tuturnya.***