Bandung – Sebanyak 44 keluarga kehilangan tempat tinggalnya akibat kebakaran yang menghanguskan 26 rumah warga di jalan Karees Kulon RT 03, RT 04, dan RT 05, RW 06 Kel. Malabar Kec. Lengkong, Kamis (3/5/2018). Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung, Ferdy Ligaswara meminta warga terdampak untuk tetap tenang dan tabah menghadapi musibah ini.

Selain menghanguskan sejumlah rumah, kebakaran juga mengakibatkan Surya (5) meninggal dunia.Korban lainnya, Taufik (23) mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bandung.

Kini, warga terdampak dipindahkan sementara ke Hotel Harapan Indah yang berlokasinya tidak jauh dari tempat kejadian. Petugas bersama warga juga mendirikan posko darurat dan dapur umum di halaman Hotel Harapan Indah.

“Terpenting yang dilakukan saat ini adalah memulihkan mental warga yang terdampak. Prioritas utama menampung dan mengevakuasi warga. Kita merelokasi dan menyediakan kebutuhan dasarnya. Secara teknis, Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan akan menindaklanjutinya,” tutur Ferdi melalui rilis Pemerintah Kota Bandung yang diterima prssnibandung, Kamis (3/5/2018).

Penanganan kasus ini ini juga mendapat bantuan penuh dari kewilayahan. Salah satunya adalah dengan mengerahkan Satuan Perlindungan Masyarakat untuk mengamankan lokasi kejadian dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Karena ada beberapa warga yang meninggalkan harta benda yang tersisa. Itu perlu diamankan,” ujar Ferdi.

Kepada warga Bandung, Ferdi mengimbau, untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi kebakaran karena 92 persen penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek. Selebihnya adalah faktor lain, termasuk ledakan gas. Oleh karena itu, ia mengimbau untuk memeriksa instalasi listrik.

“Kalau ada yang rusak, segera perbaiki oleh petugas yang ahli,” katanya.

Ferdi juga mengingatkan untuk berhati-hati terutama pada saat Ramadan datang. Statistik menunjukkan bahwa potensi kebakaran meningkat saat bulan puasa.

“Sangat manusiawi mereka lengah karena harus bangun lebih pagi dan memasak. Maka harus lebih berhati-hati. Jika mencium bau gas, segera buka ventilasi dan jendela lebar-lebar,” sarannya.

Selain itu, Ferdi menganjurkan warga memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di tiap-tiap rumah. Hal tersebut berguna untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran kecil.

“Karena api besar dimulai dari api yang kecil. Maka sebisa mungkin ada APAR, apalagi di lokasi yang padat penduduk,” katanya.

Menurut Ferdi, DKPB Kota Bandung memperoleh informasi kebakaran pada pukul 10.55 WIB melalui bapak Ade. Atas informasi tersebut, petugas langsung menuju lokasi kebakaran.

DKPB mengerahkan 14 unit pancar, 1 unit tangki, 2 Unit Rescue, dan 2 Unit Komando. Dibantu dengan 2 unit ambulans PMI, 1 unit ambulans Dinkes, 2 motoris PMI, 1 unit inafis, dan 1 unit Reskrim.

Kejadian diduga bermula dari ledakan gas elpiji 3 kg. Api lantas merembet dengan cepat ke rumah-rumah di sekitarnya. Api baru bisa selesai dipadamkan pukul 15.37 WIB. Salah satu penyebab petugas sulit memadamkan api yaitu karena kawasan tersebut merupakan pemukiman padat penduduk.***