Bandung – Empat sekolah di Kota Bandung yang menjadi peserta Lomba Sekolah Sehat tingkat wilayah mulai memasuki tahap penilaian. Penilaian diawali dengan ekspos di hadapan Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan para penilai yang diketuai oleh Tito Suharwanto di Balai Kota Bandung, Kamis (1/11/2018).
Keempat sekolah itu adalah TK Aloysius, SDT Krida Nusantara, SMPN 31 Bandung, dan SMKN 12 Bandung. Tiap-tiap kepala sekolah memaparkan berbagai kegiatan peningkatan usaha kesehatan sekolah masing-masing. Mulai dari program kebersihan rutin, pendidikan kesehatan, hingga pelatihan penanaman tumbuhan obat keluarga.
Selaku ketua tim penilai, Tito mengaku puas dengan pemaparan para kepala sekolah, seolah ia tak perlu lagi mengunjungi sekolah-sekolah untuk monitoring. Namun, ia tetap akan memastikan program-program tersebut telah terlaksana di sekolah.
“Saya jadi tidak sabar ingin segera ke sekolah Bapak Ibu,” katanya.
Tito memaparkan, secara umum ada lebih dari 100 instrumen penilaian sekolah sehat. Setiap komponen mewakili indikator-indikator sekolah sehat. Mulai dari kebersihan dan kelengkapan ruang UKS, dan sarana penunjang lainnya.
“Jadi lomba sekolah sehat itu tidak hanya terfokus pada bidang kesehatan saja, tapi sarana-sarana penunjang seperti masjid, ruang bermain, taman, sekolah, tanaman obat, dan seterusnya,” tutur dia.
Selain itu, program-program pembinaan interaktif juga menjadi nilai tambah sekolah. Seperti TK Aloysius yang memiliki program duta lingkungan.
“Jadi ada pembinaan-pembinaan dan di sekolah sampai dibentuk ada duta-duta. Ada duta bidang apa, bidang apa, bidang apa, jadi tergantung kepentingan yang mau dikembangkan di masing-masing sekolah. Yang jelas tujuan akhirnya membangun generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan bermanfaat bagi bangsa dan republik ini,” katanya.
Namun yang jauh menyita perhatiannya saat ini adalah sinergitas antara Tim Pembina UKS dengan pihak-pihak di berbagai jenjang, mulai tingkat kota hingga nasional. Menurut Tito, sinergisitas itu sangat penting dalam mewujudkan sekolah sehat di Indonesia.
“Jadi tidak bisa berdiri sendiri dan bisa bersinergi juga dengan berbagai stakeholder pihak lain seperti SKPD Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan itu sendiri,” imbuh Tito.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial pun terus mendorong agar seluruh sekolah di Kota Bandung menjadi sekolah sehat. Ia ingin agar indikator sekolah sehat bisa menjadi standar di Kota Bandung.
“Menjadi sekolah sehat bukan untuk lomba saja, tetapi memang harus menjadi sebuah kebutuhan, dan diimplementasikan di sekolah masing-masing,” ucap Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.***