KILASBANDUNGNEWS.COM – Hampir di seluruh bagian kulit kita terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai tempat keluarnya keringat atau minyak dari dalam tubuh.
Namun, pori-pori di bagian wajah akan lebih banyak mendapat perhatian, terlebih jika ukurannya besar. Mengapa? Hal itu karena akan mengganggu penampilan, apalagi jika dialami oleh perempuan.
Ada sebagian perempuan yang merasa kurang percaya diri dengan pori-pori wajahnya yang besar.
Terkait dengan pori-pori wajah, terdapat sejumlah informasi yang diyakini masyarakat tentangnya, namun belum diketahui dengan jelas kebenarannya.
Misalnya pori-pori yang bisa terbuka dan tertutup, komedo hitam di pori-pori kulit berasal dari kotoran, atau pori-pori besar tidak bisa diatasi.
Berikut ini sejumlah fakta dan mitos tentang pori-pori wajah, dilansir dari The Healthy.
Dua jenis pori-pori
Terdapat dua jenis pori-pori dalam kulit, yakni pori-pori minyak dan pori-pori keringat.
Pori-pori jenis pertama sebenarnya adalah folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut di permukaan kulit. Masing-masing dari jenis pori ini mengeluarkan minyak, sehingga bisa menjadi masalah saat perempuan mengaplikasikan produk riasan wajah.
Sementara itu, pori-pori keringat memiliki ukuran yang lebih kecil daripada pori-pori minyak. Saking kecilnya, terkadang pori-pori ini tersumbat oleh folikel rambut yang ada di permukaan kulit.
Pori-pori memiliki fungsi
Jangan anggap pori-pori hanya mengganggu penampilan Anda, karena mereka memiliki fungsi penting bagi kesehatan.
Pori-pori berfungsi sebagai tempat tumbuhnya rambut, selain itu mereka juga memiliki tugas sebagai jalan minyak untuk sampai ke permukaan kulit. Minyak itu yang akan melindungi kulit kita dari sengatan sinar matahari dan berbagai paparan lainnya.
Terdapat 5 juta pori-pori di seluruh tubuh manusia dewasa, dan 20 ribu di antaranya terdapat di kulit muka.
Jika pori-pori tersumbat oleh minyak atau sel-sel kulit mati, maka komedo putih maupun hitam dapat terbentuk.
Sinar UV dapat memperbesar pori
Tahukah kamu? Ternyata paparan sinar ultraviolet dapat memperbesar lubang pori-pori di kulit kita.
Sinar tersebut dapat melemahkan kolagen yang membuat pori-pori tetap kencang. Kolagen merupakan bahan penyusun kulit yang membuatnya tetap sehat, kenyal, dan kencang.
Berkurangnya elastisitas kulit dapat membuat pori-pori kulit membesar, ini hasil dari sebuah penelitian penelitian Dermatologic Surgery.
Masa menstruasi memiliki peran
Rupanya, masa menstruasi yang dialami oleh kaum perempuan memiliki peran terhadap besar atau kecilnya pori-pori.
Dia tidak bersifat tetap, artinya dapat berubah-ubah. Ketika hormon meningkat selama masa ovulasi, pori-pori dapat membesar. Namun mereka akan kembali mengecil saat kadar hormon kembali normal.
Tidak hanya saat menstruasi, hormon saat kehamilan dan masa menopouse juga dapat memengaruhi besaran pori-pori.
Usia lanjut membuat pori membesar
Produksi elastin dan kolagen alami tubuh akan menurun seiring berjalannya usia. Kulit akan tumbuh semakin keriput, dan ini membuat pori-pori terlihat membesar.
Pasalnya, elastin dan kolagen sangat berfungsi dalam menjaga kulit. Namun jangan khawatir, hal ini dapat diatasi dengan perawatan khusus, yakni Intens Pulsed Light (IPL).
Pori membesar usai muka dicuci
Hal ini disebabkan oleh lepasnya kotoran yang mungkin ada di dalam pori setelah seharian beraktivitas.
Ketika sumbatan ini telah tiada, maka secara otomatis pori-pori akan terlihat membesar. Untuk itu, ada anjuran dari dokter yang mengatakan lebih baik mencuci muka hanya sehari sekali, yakni pada malam hari.
Pori-pori laki-laki lebih besar dari perempuan
Hal ini memang benar adanya, namun tidak semua laki-laki menyadari bahwa pori-pori mereka lebih besar dari pori-pori perempuan.
Namun, ada juga laki-laki yang merasa terganggu dengan kondisi ini sehingga mereka mencari perawatan untuk mengatasinya.***