Bandung – Hari Buruh Internasional (Mayday) pada 1 Mei merupakan momen silaturahmi kaum buruh dan pekerja dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Buruh dan Pemkot Bandung merupakan mitra strategis.
“Saya sangat berterima kasih pada para buruh dan pekerja di Kota Bandung karena telah menjadikan Pemkot Bandung mitra strategis dalam hal ketenagakerjaan. Kita saling percaya, saling memahami serta bisa saling memberi manfaat tanpa menghilangkan aspek saling menghormati dengan sesama,” kata Yana menutup kegiatan Outbond Character Building May Day 2019 di Hotel Laut Biru Kabupaten Pangandaran, Senin (29/4/2019).
“Saya juga berterima kasih karena buruh dapat membangun Kota Bandung lebih baik lagi. Saya harap, komumkkasi dan koordinasi ini bisa terus berlanjut,” lanjut Yana.
Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung tersebut bertema “Melalui Budaya Integritas kita Tingkatkan Kompetensi Pekerja dan Buruh Kota Bandung dalam menghadapi industri 4.0 menuju Kota Bandung Nyaman Unggul Sejahtera dan Agamis”. Kegiatan ibi diikuti sebanyak 200 Orang pengurus dari 11 Serikat Buruh yang berada di Kota Bandung.
Yana mengatakan, Pemkot Bandung selalu berusaha memperjuangkan hak-hak buruh dan pekerja, khususnya dari sisi kesejahteraan. Di antaranya membantu menekan biaya hidup para buruh.
“Semua aspirasi dan hak-hak buruh di Kota Bandung akan selalu diperjuangkan oleh Pemkot Bandung. Sebagai contoh, menaikkan UMK sebesar 8% meski belum sejajar dengan perkembangan Ekonomi Kota Bandung yang mencapai 12%. Tetapi Pemkot Bansung akan menekan biaya hidup buruh,” kata Yana.
Sejumlah aspirasi para buruh yang masuk ke Pemkot Bandung di antaranya, peningkatan layanan sembako “delivery” bagi buruh, hunian murah, penambahan layanan bus buruh, layanan kesehatan, bea siswa bagi putra/putri berprestasi , BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Kang Yana, sapaan akrab Wakil Wali Kota memaparkan, Pemkot Bandung sudah berusaha memenuhi permintaan para buruh tersebut. Namun memang belum semua terpenuhi tapi semua terus berproses.
“Kami akan koordinasikan dan jajaki dengan PD Pasar dan Stakeholder terkait untuk lebih banyak memberikan pelayanan sembako delivery bagi buruh. Untuk hunian terjangkau memang di Rusunawa kita baru bisa berikan 50 unit untuk buruh. Insya Allah, jika ada pembangunan rumah susun, akan kita alokasikan untuh buruh,” katanya.
“Sedangkan untuk bus buruh kita akan jajaki dengan 4 koridor TMB. Untuk pendidikan kita bisa jajaki dengan Disdik (Dinas Pendidikan) didampingi Disnaker,” katanya.***