Jaga Lingkungan Kawasan Bandung Utara, Kota Bandung Bangun Taman Kehati

Wali Kota Bandung Oded M. Danial menanam pohon sebagai tanda peresmian pembangunan Taman Kehati(Keanekaragaman hayati) di RT 01 RW 04 Kelurahan Palasari, Cibiru Bandung. Selasa (30/4/2019).

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung serius memelihara lingkungan di Kawasan Bandung Utara (KBU). Hal tersebut diimplementasikan melalui Konservasi Air dan Tanah berupa pembangunan Taman Kehati (Keanekaragaman hayati) di RT 01 RW 04 Kelurahan Palasari, Cibiru Bandung.

Pembangunan Taman Kehati diresmikan secara simbolis oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial dengan menanam pohon, Selasa (30/4/2019)

“Setidaknya, kegiatan konservasi ini akan memulihkan lingkungan di wilayah KBU, sehingga air dan tanah kembali pada fungsinya,” ujar Oded seusai menanam pohon.

Oded menilai, aktivitas pembangunan di wilayah KBU harus diimbangi dengan pemeliharaan lingkungan, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif seperti bencana alam.

“Nantinya, peran area konservasi ini akan menahan air sehingga meminimalisir potensi banjir di wilayah Kota Bandung,” ujar Oded.

Oded juga berpesan kepada masyarakat Kota Bandung khususnya warga di wilayah KBU untuk menjaga lingkungan agar Kota Bandung terhindar dari dampak bencana alam.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Kamalia Purbani menyebutkan, pembangunan area konservasi Taman Kehati merupakan langkah konkret Pemerintah Kota Bandung dalam melestarikan lingkungan di Kawasan Bandung Utara.

“DED (Detail Engineering Design)-nya sedang dalam tahap pembuatan, sehingga tahun 2020 Insya Allah sudah bisa dieksekusi,” ujar Kamalia.

Kamalia juga menyebutkan, konservasi air dan tanah akan dibangun di beberapa titik lain di Kota Bandung.

Taman Kehati dibangun diatas lahan seluas 4,6 hektare di wilayah Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru. Selain fungsi utamanya sebagai area konservasi, Taman Kehati memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, ekowisata, ruang terbuka hijau, dan tutupan lahan vegetasi karena lokasinya yang strategis sebagai benteng pertahanan ekologi di Kawasan Bandung Utara.***