Masih Mengalami Menstruasi Tiap Bulan, Wanita di Sumedang Tidak Sadar Dirinya Hamil

KILASBANDUNGNEWS.COM – Seorang wanita di Sumedang melahirkan bayi meski tak merasa sedang hamil.

Wanita tersebut bernama Entin Kustini (39). Ia melahirkan bayi perempuan yang sehat.

Entin bercerita melahirkan putri keduanya itu di kamar mandi, Senin (4/11/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sebelum melahirkan, Entin Kustini tidak merasakan adanya rasa mulas.

Bahkan, Entin melakukan aktivitas berat di pagi hari.

Ia sempat mengangkat galon air, tabung gas dan membersihkan bak mandi.

Ketika melahirkan, ia hanya merasa ingin buang air kecil.

Namun, bukan air yang keluar justru darah dan air ketuban.

“Keluarnya (bayi) juga di kamar mandi,” kata Entin di kediamannya di Dusun Tenjolaya, Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Rabu (6/11/2019).

Selama ini, Entin merasa tidak hamil sehingga kelahiran putri keduanya sangat mengejutkan.

“Pokoknya mah tidak disangka , tidak tahu hamil,” ucapnya.

Entin Kustini mengatakan tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda seperti mengandung.

“Tidak tahu saya sedang hamil, perut dan badan juga tidak ada perubahan,” ujarnya.

Setiap bulannya, Entin kustini masih mengalami menstruasi seperti biasa.

Tak hanya Entin, orang-orang di sekitarnya juga kaget.

“Pada kaget semua ketika saya tiba-tiba melahirkan,” katanya.

Apa yang menyebabkan wanita tidak merasakan tanda-tanda hamil seperti yang dialami Entin Kustini?

Dalam medis ada istilah cryptic pregnancy atau kehamilan kriptik.

Wanita yang mengalami kehamilan kriptik tidak merasa tanda kehamilan seperti telat datang bulan, mual, dan muntah.

Penyebab paling utamanya adalah kadar hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin) yang rendah dalam darah.

Melansir dari artikel hello sehat yang ditinjau dr Tania Savitri, hormon hCG adalah hormon yang diproduksi plasenta untuk mempertahankan kehamilan dan mendukung perkembangan janin.

Rendahnya hormon hCG juga yang menyebabkan test pack menunjukkan hasil negatif.

Seorang wanita juga bisa saja terlambat mengetahui dirinya hamil karena alasan lain, seperti mendapatkan hasil tes kehamilan yang tidak akurat.

Ketika sekali cek dan melihat hasilnya negatif, hal ini otomatis membuat wanita tersebut berpikiran bahwa dirinya memang tidak hamil.

Padahal mungkin hasil tersebut negatif palsu, karena memang belum waktunya bagi tubuh untuk memproduksi hCG.

Hormon hCG biasanya mulai hadir dalam darah kira-kira 6 hari setelah implantasi (sekitar minggu ke-3 kehamilan), dan memuncak dalam 14 minggu setelah hari pertama haid terakhir (HPHT).

Selain hormon hCG, ada juga faktor lain yang menyebabkan wanita tidak tahu sedang hamil.

Seperti, sindrom ovarium polikistik (PCOS), kehamilan ektopik, atau kehamilan kosong (blighted ovum).

Ada pula masalah kejiwaan yang berpengaruh pada kehamilan.

Gangguan kejiwaan ini disebut dengan istilah denied pregnancy, yang membuat seorang wanita tidak merasakan atau menerima bahwa mereka akan punya bayi. Para ahli memperkirakan gangguan ini dialami oleh 1 dari 200 wanita di dunia.

Ada beberapa penyebab yang mungkin mendorong seorang wanita tanpa disadari menolak dirinya sedang hamil.

Faktor yang paling utama adalah stres berat atau ketakutan yang amat sangat.

Bagi beberapa wanita, gagasan untuk menjadi seorang ibu sangat menakutkan sehingga mereka jadi refleks menolak kenyataan yang ada.

Efek dari stres berat tersebut dapat membuat mereka menganggap bahwa kram perut yang dialami hanya sekadar gejala kembung atau masuk angin, padahal itu sebenarnya adalah tanda perdarahan implantasi.

Ditambah lagi ketika stres, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit kadar hormon HCG sehingga mungkin tidak terdeteksi secara akurat oleh tes.

Kombinasi dua kondisi ini dapat membuat beberapa wanita tidak tahu bahwa dirinya sedang hamil dan berisiko keguguran.***