Bandung – Pertumbuhan ekonomi syariah khususnya perbankan syariah sejak tahun 1992 hingga saat ini terus mengalami peningkatan, meski peningkatan tersebut belum sesuai harapan.
Menurut Ketua Pengurus Wilayah Persaudaraan Muslim Indonesia Jawa Barat, Harry Maksun, hingga saat ini market share bank syariah di Indonesia baru mencapai 5,3 persen, sedangkan di Jawa Barat baru mencapai 11 persen.
“Dari jumlah nasabah perbankan yang ada, hanya sekitar 5 persen yang membuka rekeningnya di bank syariah, di Jabar baru 11 persen yang paham tentang syariah,” ujarĀ Harry dalam Diskusi Ekonomi Syariah di Arena Pameran Buku Jawa Barat 2018, Jalan Braga, Kota Bandung, Kamis (2/8/2018).
Harry beralasan, kurangnya sosialisasi yang dilakukan jasa keuangan syariah, menjadi salah satu alasan masih rendahnya market share bank syariah serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang syariah.
“Kami menghimbau kepada jasa keuangan syariah untuk intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.
Menurut Harry, pihaknya bersama lembaga dakwah mengajak para ulama melakukan sosialisasi kepada para jamaahnya dalam setiap dakwah, baik di masjid-masjid maupun dalam acara-acara pengajian lainnya.
“Kita harap ulama juga paham tentang ekonomi syariah sehingga mereka bisa menyampaikannya kepada jamaahnya tentang sistem ekonomi yang bersumber dan dikembangkan dari ajaran Islam, dimana ummat Islam wajib mengembangan, mensosialisasikan dan mengaplikasikannya,” pungkasnya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung