Bandung – Untuk menciptakan Kota Bandung yang lebih hijau, bersih dan nyaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menata berbagai bidang termasuk bidang lingkungan. Salah satu bentuknya melalui penanaman pohon di seluruh bantaran sungai yang melintas Kota Bandung.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP3), Iwan Sugiono, mengatakan, dengan menanam pohon di bantaran sungai mampu mencegah terjadinya erosi sehingga mampu melestarikan lingkungan lebih asri.
“Program ini sebagai wujud bahwa Pemkot Bandung memperhatikan lahan tanah, khususnya untuk penghijaun maupun dalam hal rehabilitasinya. Kita selektif dalam memilih lahan yang akan ditanam pohon. Jika bantaran sungai layak untuk ditaman, pasti kita lakukan penanaman,” katanya, Senin (16/4/2018).
Program yang digulirkan oleh DPKP3 yaitu Gerakan Rehabilitasi Lahan (GRLK). Melalui program tersebut, lahan di Kota Bandung terus dirawat dan direhabilitasi.
Jika hal itu berjalan lancar maka lingkungan Kota Bandung, khususnya bantaran sungai Cikapundung menjadi lebih nyaman dan asri, bahkan bisa dikunjungi oleh wisatawan. Contohnya Cikapundung Riverspot di Jalan Ir Soekarno.
Ditambahkan Iwan, untuk tipe pohon yang sesuai dengan kondisi dibantaran sungai seperti pohon karet, pohon bambu, pohon dadap, pohon cangkring dan pohon beringin.
“Sebetulnya tanaman dan tanah itu harus disesuaikan. Karena bantaran sungai itu berdekatan dengan air, maka harus ditanam pohon yang akarnya bisa mengikat tanah. Seperti pohon karet bambu, dadap cangkring, termasuk juga caringin,” kata Iwan melalui rilis yang diterima prssnibandung.com.
Menurutnya, dalam satu lokasi anak sungai, baiknya ditanam dengan jumlah pohon yang cukup namun perlu menyesuaikan dengan kondisi sungai.
“Bagusnya sih 20 pohon itu ditanam, tapi kita lihat kondisi bantaran juga. Jika wajarnya 5 pohon ya kita tanam 5 pohon saja. Intinya harus sesuai dengan kondisi bantaran sungai,” jelasnya.
Ditambahkan Iwan, terdapat 30 titik anak sungai yang menjadi target penanaman pohon di bantaran sungai tersebut. Contohnya seperti anak sungai Cikapundung, yaitu sungai Citarip dan Cipamokolan.
“Untuk penanaman yang signifikan dibutuhkan kolaborasi antara dinas terkait dengan unsur kewilayahan, baik itu RW, Kelurahan maupun Kecamatan. Hal tersebut cukup penting karena memudahkan koordinasi untuk penanaman,” kata Iwan.
Iwan berharap, seluruh stakeholder bergotong royong untuk gerakan menanam pohon di bantaran Sungai. Sikap aktif dan kesadaran masyarakat pun menjadi hal yang utama untuk menjaga kebersihan lingkungan sungai.
“Kesadaran menjadi yang utama untuk menjaga keasrian lahan sungai, jangan sampai terjadi penyempitan lahan oleh bangunan yang menjadi salah satu sumber masalah,” kata Iwan.***