Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meyakini untuk membangun kota dengan maksimal perlu dari pendekatan dua sisi. Keduanya yaitu bottom up dan top down.
“Bottom up dari masyarakat itu sendiri maupun Kewilayahan. Sedangkan top down dari regulasi sebagai penguat. Maka dari itu, pembangun akan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya pada acara Rapat Kerja Kewilayahan “Sinergitas Program Prioritas Pemerintah Kota Bandung”, di GH universal, Jalan Setiabudi, Rabu (5/12/2018).
Oded yakin, sebagai program unggulan kewilayahan yaitu Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) sebagai program yang komprehensif. Program tersebut mencakup bottom up dan top down.
“Saya yakin, PIPPK ini program yang komprehensif. Tinggal kita mengevaluasi dengan baik agar ke depannya semakin prima,” katanya.
Menurut Oded, PIPPK langsung bersentuhan dengan kewilayahan atau masyarakat.
“PIPPK itu langsung bersentuhan kewilayahan antaranya camat dan lurah. Dengan pembangun yang berkonsep inovasi ini mampu memberikan perkembangan bagi wilayah,” kata Oded.
Ia juga menegaskan, pembangunan harus merata. Pemerataan tersebut salah satunya melalui pemberdayaan.
“Dari kedua itu, idealnya adalah kemandirian masyarakat dalam membangun lingkungan yang nyaman dengan inovasi yang beragam,” tutur Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.
Oleh karenanya, Oded mengajak para lurah dan camat untuk rajin menghadirkan inovasi agar pembangunan dan pemberdayaan di Kota Bandung semakin merata.
“Dengan program ini, tumbuh kembali budaya gotong royong, sabilulungan, nyaah ka lingkungan di masyarakat,” lanjutnya.***