Kota Bandung Mantapkan Wisata Halal

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyerahkan langsung penghargaan kepada Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam acara Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting and Conference, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (9/4/18).

Bandung – Kota Bandung memperoleh penghargaan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada acara Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting and Conference, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (9/4/18). Kemenpar menilai Kota Bandung telah mampu mengembangkan wisata halal.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

Selain menerima penghargaan, pada acara tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kemenpar tentang peningkatan pengembangan wisata halal di Kota Bandung.

Atas penghargaan tersebut, Yana memastikan Pemkot Bandung akan terus mengembangkan wisata halal di Kota Bandung. Terlebih, atas nama Pemkot Bandung, ia telah menandatangani MoU dengan Kemenpar untuk mengembangkan wisata halal.

“Mudah-mudahan dengan wisata halal, kunjungan wisatawan ke Kota Bandung akan semakin meningkat,” ujar Yana usai menerima acara.

Untuk itu juga, kata Yana, Pemkot Bandung akan berkomitmen untuk menyiapkan sejumlah fasilitas yang disyaratkan agar Kota Bandung menjadi destinasi wisata halal.

“Sehingga wisatawan muslim akan semakin yakin untuk datang ke Kota Bandung,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, wisata halal merupakan gaya hidup yang memudahkan wiasatawan muslim ke suatu destinasi wisata. Dengan wisata halal, para wisatawan muslim akan memperoleh kemudahan untuk menjangkau segala sesuatu yang diyakininya.

Mulai dari kemudahan untuk memperoleh makanan dan minuman halal, menjalankan ibadah, hingga untuk kebutuhan pribadi seperti toilet.

“Karena dengan wisata halal, akan ada penanda di ruang publik. Restoran akan ditandai halal, penunjuk arah mushola, hingga toilet yang berbeda antara laki-laki dengan wanita,” jelas Kenny.

Menurutnya, tren wisata halal mulai berkembang sejak 10 tahun terakhir. Namun sebagai kota yang mayoritas beragama Islam, wisata halal menjadi keharusan. Karena Al Quran telah menegaskan tentang hal tersebut.

“Tak hanya sekedar halal, tetapi juga bersih,” tuturnya.

Dengan wisata halal, Kenny optimis kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah ke Kota Bandung akan meningkat.

“Jika saat ini wisatawan Malaysia datang ke Kota Bandung sekitar 300.000-500.000 orang, maka dengan penguatan wisata halal bisa meningkat sekitar 10 persen,” kata Kenny.

Kendati demikian, Kenny mengaku membutuhkan kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder lainnya untuk bisa semakin mengembangkan wisata halal di Kota Bandung.

“Untuk percepatan pengembangan wisata halal memang harus multi OPD,” tegasnya.***