Kini Kota Bandung Miliki Kawasan Terpadu Penanganan PMKS

Wali Kota Bandung, Oded M Danial meresmikan Puskesos Kota Bandung, Kamis (27/12/2018).

Bandung – Kota Bandung kini resmi memiliki Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Bangunan yang berada di Rancacili Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari ini akan menjadi pusat penanganan masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial meresmikan Puskesos pada Kamis (27/12/2018). Selain meresmikan Puskesos, Oded juga meresmikan kantor Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung (Dinsosnangkis).

Seperti dilansir Humas Pemkot Bandung, Oded mengaku bersyukur dengan selesainya pembangunan Puskesos ini sehingga masalah kesejahteraan sosial di Bandung bisa ditangani lebih komprehensif.

“Setelah proses panjang sejak zaman wali kotanya pak Dada, alhamdulilah selesai saat ini.  Saya harap hadirnya gedung yang baru ini menjadi sebuah kawasan terpadupenanganan PMKS di Kota Bandung. Dengan adanya tempat ini, kita juga harus membangun kolaboasi dengan masyarakat,” ujarnya di sela-sela peresmian.

Sementara itu, Kepala Dinsosnangkis Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, Puskesos sudah mampu melayani penanganan masalah 26 kategori PMKS. Para PMKS yang masuk ke Puskesos akan diberikan berbagai pembinaan. Hal itu akan bekerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya Polri, TNI ataupun bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung.

‎”Yang dilayani orang miskin khusus dari basis data terpadu, kesehatan, pendidikan, BPJS, Bansos ada banyak 11 rincian bantuan. Jadi pusat rehabilitasi, PSK, anjal, anak telantar, disabilitas,” katanya.

Selain melayani rujukan dari tingkat kelurahan, ia menyatakan, Dinsosnangkis tetap akan melakukan penjangkauan melalui operasi menyisir PMKS di jalanan. Kemudian dibawa ke Puskesos untuk pembinaan.

‎”Ini pusat penyelenggaraan kesejahteraan sosial ada di sini. Mekanismenya sebetulnya ada di kelurahan, sistemnya akan kita bangun di kelurahan lalu dirujuk ke sini,” jelas Tono.

Guna memenuhi operasional Puskesos ini, Dinsosnangkis menyiapkan 3 bus, microbus 2 unit, dan mobil operasional 5 unit.

“Jumlah itu cukup untuk melakukan penjaringan ke lapangan. Biasanya seputaran Ujungberung, Cicaheum, Cibiru, Cibereum, Pasteur, bawah jembatan RSHS, Jalan Riau, Buah Batu dan Gatot Subroto,” ungkap Tono.

Puskesos itu mampu menampung 130 PMKS setiap harinya. Sedangkan pembinaan selama satu pekan. Puskesos berada di kawasan terpadu seluas 7,1 hektare ini berdiri 13 bangunan utama. B an g un an tersebut terdiri dari bangunan gedung, rumah singgah, kantor lansia, masjid, layanan satu atap SLTR (Sistem Layanan Rujukan Terpadu), tunawiswa, tunasusila, dan disabulitas.

“Tidak boleh ada PMKS lagi yang tidur di pinggir jalan. Mereka akan dibawa ke sini. Diberi makanan bergizi,” tambah Tono.

Pada acara peresmian tersebut, Dinsosnangkis juga memberikan 20 kursi roda, 4 kaki palsu kepada  LKSA Taman Harapan. Selain itu juga penyerahan nutrisi bagi Lansia, disabilitas dan piagam penghargaan dan simbolis buku tabungan kepada penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).***