Kilas Bandung, Senin (21/5/2018)

KilasBandung – Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Eric M. Attaurik mengatakan ketersediaan gas elpiji ukuran 3 kg untuk stok tahunan di kota Bandung masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Menurut Eric, jika melihat kondisi seperti saat ini, pihaknya akan lebih memilih sistem ekstra drooping, yang kuotanya antara 50 sampai 100 persen dari kuota gas elpiji untuk kota Bandung.

Pemerintah Kota Bandung kembali menawarkan alternatif pilihan kepada korban terdampak kebakaran di Karees Kulon Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong Kota Bandung yang kini masih menempati Wisma Harapan. Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin mengatakan para korban ditawarkan untuk pindah dan mencari kontrakan dengan biaya yang ditanggung oleh Pemkot Bandung atau tetap tinggal di Wisma Harapan namun tidak akan mendapatkan apa-apa. Sedangkan mengenai besaran uang yang akan diterima, Solihin menyatakan hal itu masih dalam pembahasan.

Pemerintah Kota Bandung sedang membenahi sejumlah tata ruang terutama di pemukiman padat penduduk. Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Iskandar Zulkarnaen mengatakan penataan tersebut, sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bandung untuk membuat masyarakat semakin nyaman dan memudahkan akses pertolongan jika terjadi bencana.

Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk terjadinya rasa aman di masyarakat, khususnya selama bulan Suci Ramadhan ini. Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Barat, Ahmad Heryawan menghimbau pemerintah kota/kabupaten untuk bisa menjaga ketahanan di daerahnya masing-masing karena dapat menekan terjadinya inflasi yang terlalu tinggi.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung saat ini baru mencapai 11,7 persen dari yang harus disediakan oleh Pemkot Bandung sebesar 30 persen. Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Bandung, Teti Mulyawati mengatakan upaya penambahan RTH di Kota Bandung terus dilakukan antara lain dengan alihfungsi lahan dan memaksimalkan taman-taman yang ada termasuk akan membuat taman keanekaragaman hayati.

Sebagai salah satu upaya untuk menghindari terjadinya kawin sedarah atau inbreeding, Kebon Binatang Bandung melakukan penukaran Rusa Timor (Timorrensis) dengan satwa serupa milik Kebun Binatang Solo. Manager Komunikasi Kebon Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i mengatakan penukaran perlu dilakukan untuk menjaga genetik hewan. Sebanyak tiga ekor rusa timor jantan dari Kebun Binatang Bandung ditukarkan dua ekor rusa betina dan seekor rusa jantan dari Kebun Binatang Solo.***