Kilas Bandung, Selasa (19/6/2018)

KilasBandung – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiato Lukita memastikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat, di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung, dalam keadaan stabil hingga usai hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah. Enggar menuturkan, meski ada kenaikan, tidak akan terlalu besar dan tidak akan berdampak luas. Kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat yang stabil ini hampir sama dengan kondisi Lebaran pada tahun lalu.

Dua pekan menjelang hari pencoblosan pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang, seluruh tahapan Plikada di Kota Bandung sudah mencapai lebih dari 90 persen. Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alibumarok mengatakan, tahapan yang sedang dilakukan pada minggu-minggu ini, adalah distribusi logistik pilkada seperti kotak suara, bantal pencoblosan, tinta, alat tulis dan berbagai macam formulir. Sementara untuk surat suara, lanjut Rifqi, akan didistribusikan secara khusus mulai tanggal 19 Juni 2018, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tugas terberat yang diemban oleh pemerintah dan KPU adalah meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat, dalam pemilihan kepala daerah dan pemilu. Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin mengatakan, di wilayah perkotaan tugas itu semakin berat, karena pola pikir masyarakat perkotaan berbeda dengan pedesaan. Menurut Solihin di perkotaan, apalagi golongan masyarakat ekonomi menegah ke atas, berpikir bahwa pemilihan kepala daerah tidak ada hubungannya dengan mereka, karena memilih maupun tidak, bisnisnya tetap bisa berjalan. Solihin menegaskan, pola pikir seperti itu adalah merupakan hal yang keliru, karena jalannya perekonomian berkaitan erat dengan kebijakan pimpinan daerah.

Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin memastikan, bahwa para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kota Bandung, kebanyakan adalah bukan asli warga kota Bandung. Solihin menuturkan, bahwa Pemkot Bandung membuka pintu lebar-lebar bagi siapaoun untuk mencari rizki di kota berjuluk Paris Van Java ini. Namun, mencari rizkinya bukan dengan cara mengemis, atau menggelandang, yang membuat kotor wajah kota Bandung.

Pjs Walikota Bandung, Muhammad Solihin menyatakan, pihaknya telah membuat jadwal piket, bagi para Kepala SKPD selama libur panjang Idul Fitri tahun ini. Solihin mengatakan, piket ini diberlakukan untuk mengantisipasi dan melakukan langkah cepat, jika ada sesuatu hal yang harus segera diindaklanjuti. Sejumlah SKPD yang tidak libur selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, diantaranya Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Satpol PP, Dinas Perhubungan, PD Kebersihan serta Aparat kewilayahan.

Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana Hadimini mengatakan, dengan adanya kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi seluruh karyawan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) memberi dampak positif dan negatif. Menurut Deni, dengan adanya peningkatan THR tersebut, dari segi positifnya adalah adanya peningkatan kesejahteraan, sehingga bisa membeli berbagai barang kebutuhan. Sedangkan dampak negatifnya adalah, adanya peningkatan sampah, baik sampah organik, maupun sampah non organik.***