Bandung – Jelang peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selalu melaksanakan ziarah ke makam para Bupati Bandung terdahulu. Di hari jadi ke-209 Kota Bandung, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial beserta istri dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana beserta istri juga melaksanakan hal yang sama.
Bersama jajaran DPRD Kota Bandung dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, wali kota dan wakil wali kota melakukan ziarah ke makam pendiri Kota Bandung.
Rombongan berjalan kaki dari Pendopo Kota Bandung. Ziarah pertama ke makam Raden Adipati Aria (R.A.A.) Wiranatakusumah II atau yang lebih dikenal sebagai Dalem Kaum (1794-1829). Dalem Kaum memiliki nama asli Indradireja. Di makam yang berlokasi di Jalan Dalem Kaum itu juga terdapat makam Nyi Rd. Kendran, Bupati Bandung ke-XV Rd. Tumenggung Male Wiranatakusumah, dan Penghulu Kab. Bandung Rd. Moch Soleh.
Tak jauh dari lokasi pertama, lokasi kedua berada di Jalan Karang Anyar. Rombongan kembali berjalan kaki ke lokasi makam Rd. Tumenggung Wiranatakusumah III (1829-1846) atau yang berjuluk Dalem Karang Anyar. Di sana juga terdapat makam Pahlawan Nasional Rd. Dewi Sartika.
Saat memimpin ziarah, wali kota berpesan kepada seluruh yang hadir untuk memaknai prosesi ziarah ini sebagai pengingat kepada yang masih hidup untuk melanjutkan perjuangan para pemimpin terdahulu. Ia ingin jajarannya memiliki semangat yang sama untuk memajukan Kota Bandung.
“Sebagai salah satu bentuk syukur dan rasa terima kasih, saya ingin mengajak, mari bersama-sama jangan melemah. Mari kita meningkatkan semangat untuk menghadirkan Bandung yang lebih baik,” katanya.
“Tugas kita adalah melanjutkan tongkat estafet agar bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Kota Bandung,” lanjutnya.
Sejumlah pimpinan OPD melanjutkan ziarah ke Dayeuhkolot, pusat Kota Bandung sebelum dipindahkan ke lokasi yang sekarang pada tahun 1810 silam. Rombongan ziarah ini dipimpin oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rasdian Setiadi.
Di Dayeuhkolot, ada tujuh makam pemimpin Bandung, yakni Ratu Wiranatakusumah (Raja Timbanganten ke-VII), Bupati Bandung ke-1 Rd. Tumenggung Wira Angun-Angun (1641-1709) atau Raden Astramanggala, Rd. Tumenggung Anggadiredja II (Bupati Bandung ke-IV), Rd. Adipati Wiranatakusumah I yang bernama asli Anggadireja III (Bupati Bandung ke-V), Rd. Demang Sastranegara (Patih Bandung), Rd. Rg. Somanegara (Patih Bandung), dan Rd. Demang Suriadipradja (Hoofd Jaksa Bandung).
Usai berdoa dan tabur bunga, ziarah dilanjutkan ke Kabupaten Garut. Ada dua lokasi yang dituju, yakni Makam Dalem Ardikusumah I (1681-1704) dan Dalem Anggadireja II (1747-1763). Makam Dalem Ardikusumah I berlokasi di Timbanganten, dan makam Dalem Anggadireja II berlokasi di Kel. Jayawaras, Kec. Tarogong Kidul.
Saat berziarah, rombongan juga membantu merapikan makam Dalem Anggadireja II. Saat datang ke sana, makam yang berupa tumpukan bebatuan tampak kurang rapi. Batu-batu yang seharusnya tersusun agak berantakan.
“Mumpung ke sini, mari kita rapikan,” ujar Rasdian.
Pengurus Yayasan Timbanganten R.A. Inten Mirrah Ajeng Mulyati yang juga turut ikut dalam rombongan ziarah menjelaskan, Dalem Ardikusumah I yang berjuluk Dalem Gordah I adalah menantu dari Bupati Wira Angun-Angun, bupati pertama Bandung.
“Gordah berarti pohon beringin. Oleh karena itu, ia dimakamkan di bawah pohon beringin,” tutur Inten yang juga masih memiliki kekerabatan dengan para Bupati Bandung.
Sedangkan Dalem Anggadireja II merupakan cucu dari Dalem Gordah sekaligus ayah dari Anggadireja III atau R.A. Wiranatakusumah I. Dalem Anggadireja II berarti kakek dari R.A. Wiranatakusumah II, pendiri Kota Bandung atau Bupati Bandung ke-VI.***