Pemkot Bandung Akselerasi Penataan PKL Cicadas

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat meninjau penataan PKL Cicadas, Senin (23/9/2019).

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus mengakselerasi penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Cicadas. Pemkot bertekad, di penghujung September ini sudah bisa menuntas penataan di koridor 5 dan 4.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, koridor 5 dan 4 menjadi area paling banyak terdapat pedagang, sehingga diprioritaskan tuntas secepatnya. Koridor 5 dari Jalan Cikutra sampai Jalan H. Syahroni, kemudian dilanjutkan koridor 4 sampai Jalan Asep Berlian.

“Karena kemarin kita coba targetkan itu selesai berkaitan Hari Jadi Kota Bandung. Saya ingin memastikan karena kemarin ada keterlambatan dari vendor. Koridor 5 ini sudah selesai. Mudah-mudahan koridor 4 di akhir September sudah selesai. Karena memang di koridor 5 dan 4 ini yang paling padat,” ungkapnya saat meninjau penataan PKL Cicadas, Senin (23/9/2019).

Saat ini telah terpasang 49 unit kios tipe 1, yakni kios yang membelakangi Jalan Ahmad Yani. Kios tipe 1 ini akan ada sebanyak 179 unit. Sementara untuk kios tipe 2 yang berada di sela-sela depan pertokoan telah selesai 54 unit dari total 173 unit kios.

“Besok datang 11 unit kios lagi, terus bertahap. Target kita secepat mungkin. Semangatnya kita ingin cepat agar temen-temen bisa segera berdagang,” katanya.

Yana menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus berkoordinasi dengan Telkomsel selaku pemberi Corporate Social Responsibility (CSR). Karena untuk penataan PKL Cicadas ini, Pemkot Bandung hanya menerima langsung setelah jadi.

“Karena vendor yang memproduksi bahan baku, tapi tadi berkomitmen mudah-mudahan bisa bikin 7 (unit kios) sehari,” ungkapnya.

Ia juga menyempatkan berdiskusi dengan sejumlah pedagang. Para pedagang menyampaikan saran dan masukannya untuk penataan kios ini. Di antaranya, mempertimbangkan untuk membuat desain atap di kios tipe 2.

“Makanya nanti kita coba diskusi karena pada dasarnya kita tidak mau pedagang kehujanan, tapi tanpa merusak estetika yang baik yang sudah ada saat ini. Tapi saya pikir kuncinya adalah komunikasi. Nanti kita pikirkan seperti apa,” ujarnya.

Ketua Paguyuban PKL Cicadas, Suherman menyatakan, sampai saat ini para pedagang tetap antusias mengikuti proses penataan. Sekalipun ada sejumlah keterlambatan, hal itu tak mengendurkan semangat pedagang.

“Kebetulan memang sudah komitmen. Ketika dibongkar, sekian hari tidak berjualan dan ada sedikit-sedikit untuk tambahan juga tidak apa-apa,” katanya.***