Harry: Mepeling Bukan Ajang Balas Dendam

Bandung – Pengenalan Program Studi Kampus mulai dilakukan oleh sejumlah perguruan tinggi di Jawa Barat kepada para mahasiswa baru, termasuk yang dilakukan oleh Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung dengan nama Masa Pengenalan Lingkungan Kampus (Mepeling).

Rektor Unla Bandung, Brigjen Pol (Purn) Harry Anwar mengharapkan, kegiatan Mepeling ini tidak menjadi ajang balas dendam oleh mahasiswa senior kepada para mahasiswa baru, yang bisa berakibat kurang baik selama mengikuti perkuliahan.

“Mepeling merupakan kegiatan Wawasan Kebangsaan yang bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kesatuan,” ucapnya.

Menurut Harry, berbagai materi akan diberikan kepada para mahasiswa baru di antaranya mengenai Wawasan Kebangsaan dan Bhineka Tunggal Ika, Bela Negara dan Ketahanan Nasional, Pancasila dan UUD 45 serta Pendidikan Karakter dengan harapan akan membentuk character building mahasiswa baru sebagai warga negara.

“Kita ingin mengingatkan untuk senantiasa mempertahankan keutuhan NKRI dan meningkatkan kualitas pembelajaran pelayanan berbasis teknologi baik kepada mahasiswa maupun tenaga pendidik,” katanya.

Harry menyatakan, Mepeling ini akan mampu memberikan gambaran untuk memulai kehidupan baru di kampus, kebersamaan baru, menghindarkan ego sektoral dan melatih berorganisasi sehingga mereka bisa berkontribusi serta maksimal dari berbagai aspek dan menghindari budaya kekerasan, kebencian dan konflik di kemudian hari.

“Belajar di kampus dituntut untuk kita mandiri, perkuliahan dibimbing oleh dosen sesuai bidang ilmu dan mahasiswa harus mengeksplotasinya,” kata Harry, dalam sambutan di acara Sidang Terbuka Senat Unla Dalam Rangka Penerimaan Mahasiswa Baru 2018/2019 dan Mapeling, Rabu (5/9/2018).

Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Tri Bhakti Langlangbuana, Komjen Pol (Purn) Nana S. Permana mengatakan, dipilihnya Unla sebagai tempat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, sebagai langkah tepat yang telah dilakukan oleh para orang tua.

“Unla fokus pada kegiatan babak baru dalam kehidupan mahasiswa,
mengembangkan keterampilan yang baru, ini membekali mahasiswa untuk kehidupan kelak dan teman baru mahasiswa membuka lembaran baru secara diri,” tuturnya.***

Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung