Hadapi Musim Penghujan, Warga Kota Bandung Diimbau Buat Sumur Resapan

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Bandung – Menghadapi musim penghujan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengimbau warga memanfaatkan lahan yang tersedia di rumahnya masing-masing untuk membuat sumur resapan. Menurutnya, cara tersebut efektif untuk menyimpan cadangan air di dalam tanah.

“Masyarakat yang punya tanah yang agak luas, atau sempit juga tidak apa-apa, gunakanlah untuk resapan air,” imbau Oded saat usai salat istisqa di Plaza Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Senin (15/10/2018).

Oded mengaku telah mempraktikannya di rumah pribadinya. Ia memiliki sumur resapan sedalam 4 meter dengan lebar 1,5 meter. Berkat sumur tersebut, rumahnya tak pernah kekeringan meski lama tak terguyur hujan.

Ia mengajak agar warga mengikuti cara itu sebagai solusi atas kekeringan karena kemarau panjang seperti yang terjadi saat ini. Sumur resapan merupakan cara mudah untuk merekayasa lahan agar lebih mudah menyerap air.

Perlu diketahui, sumur resapan merupakan salah satu teknologi untuk menampung air dengan cara membuat lubang yang lebih tinggi dari permukaan air tanah. Sumur tersebut berbeda dengan sumur air minum yang kedalamannya harus lebih rendah dari permukaan air tanah.

Sumur resapan berfungsi sebagai wadah penampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Tak hanya itu, sumur resapan juga bermanfaat untuk mencegah erosi dan banjir. Konstruksinya dirancang agar dapat menahan air agar tidak mengalir percuma.

Cara membuat sumur resapan pun terbilang mudah. Warga hanya perlu menggali lubang dengan kedalaman 1-1,5 m dan diameter 0,8-1 meter. Untuk memperkuat dinding sumur, warga dapat menggunakan drum bekas atau batu bata tanpa plester semen. Setelah itu, isi sumur dengan batu koral dengan ketebalah 15 cm dari dasar sumur. Selanjutnya, tutup sumur dengan plat beton dan setelah itu dapat ditutupi dengan tanah.

Setelah itu, sumur resapan itu juga perlu diberi saluran. Saluran pertama adalah untuk jalan air masuk ke sumur melalui talang-talang air. Saluran kedua adalah saluran keluar dari sumur resapan menuju parit untuk membuang limpahan air sumur.

“Sumur itu insya Allah bermanfaat untuk menyimpan air. Sehingga saat musim kemarau, air tetap ada,” ujar Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.***