Gubernur: Perlu Program dan Perencanaan Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat rapat koordinasi angkutan lebaran tahun 2019 di Gedung Sate, Selasa (7/5/2019).

Bandung – Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil meminta kepada Pemerintah Pusat untuk menghentikan proyek infrastruktur di jalurTol antara Jakarta-Bekasi selama arus mudik dan balik Lebaran 2019.

“Tadi sudah diputuskan penghentian proyek Ada 4 proyek besar disepanjang jalur Jakarta menuju Bekasi, H-7 hingga H+7 akan dihentikan sehingga tidak ada kegiatan,” kata Gubernur, usai menggelar rapat koordinasi angkutan lebaran tahun 2019 di Gedung Sate, Selasa (7/5/2019).

Gubernur juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan motor saat mudik nanti dan jika terpaksa pengguna motor harus menjaga fisik maupun kesiapan kendaraan yang akan digunakan.

“Perilaku pemudik kita himbau mengurangi pemotor kalau pun naik motor terpaksa maksimal 100 km jaraknya sehingga potensi kelelahan luar biasa,” ucapnya.

Gubernur juga meminta untuk dibangun rest area- rest area sementara dijalur-jalur selama arus mudik dan balik lebaran guna memberikan kemudahan dan tempat bagi pemudik yang akan istirahat.

“Pak Menteri Pehubungan sudah berbaik hati semua jembatan timbang akan dihentikan selama masa mudik dan dikonversi menjadi rest area yang menjual produk UKM, kuliner-kuliner produk desa atau wilayah setempat,” ujarnya.

Menurut Gubernur, dengan cara-cara seperti itu maka konsep Guyub Rukun dan Selamat dapat tercermin dari ukuran berkurangnya kecelakaan lancarnya proses arus mudik dan ekonomi bermanfaat kepada wilayah-wilayah yang dilalui.

“Kami juga sudah perintahkan agar tidak ada pasar tumpah, mengkonfensasi delman-delman yang memacetkan, mengurangi orang nyemberang dengan pembatas jalan, membuat rute-rute tambahan, intinya berinprovisasilah para Kadishub dan Kepala Daerah tapi dengan terkoordinasi kepada kementerian dan kepolisian,” tuturnya.***