KILASBANDUNGNEWS.COM – Di tengah masih berlanjutnya pandemi, berbagai upaya terus dilakukan dalam mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi Jawa Barat, khususnya melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dalam upaya dukungan tersebut Bank Indonesia wilayah Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perbankan, Hebitren, MES, BAZNAS, KNEKS, ISEI Jawa Barat dan stakeholder terkait lainnya menyelenggarakan rangkaian Road to Fesyar (RTF) 2021 Jawa Barat.

Rangkaian acara dengan tema “Sinergi (Korporatisasi, Digitalisasi, dan Wakaf produktif) untuk Pemulihan Ekonomi Jawa Barat”, secara resmi dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, bersama Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto serta jajaran Anggota Komisi XI DPR-RI daerah pemilihan Jawa Barat, Kepala Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta dan Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana.

Road to Fesyar 2021 Jawa Barat diselenggarakan selama 3 (tiga) hari berturut-turut mulai 21 hingga 23 Juli 2021 dalam bentuk rangkaian acara bersambung yang diawalidengan pembukaan di Bandung secara virtual, kemudian di Tasikmalaya dan ditutup di Cirebon.

Rangkaian Road to Fesyar 2021 Jawa Barat menampilkan berbagai inisiatif program strategis Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat yaitu launching Ikatan Hiji Santri Inovasi (IKHSANI) – Hebitren Jabar;business matching UMKM dengan lembaga keuangan, buyer, termasukmodern market; penyerahan sertifikasi halal; dan wakaf produktif sebagai alternatif solusi pembiayaan di saat pandemi.

Rangkaian acara juga menampilkan “Ruang Riung Syariah” sebagai forum diskusi berbagai topik penting implementasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah seperti korporatisasi, digitalisasi, halal value chain dan wakaf produktif.

Selain itu dilakukan pula upaya mendukung keberlangsungan usaha UMKM dengan menampilkan showcasing produk UMKM secara virtual yang produknya dapat dibeli melalui www.roadtofesyarjabar.karyakreatifjawabarat.com.

Rangkaian Road to Fesyar 2021 Jawa Barat dilaksanakan sebagai langkah menuju pekan Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah (Fesyar) Regional Jawa yang akan dilaksanakan di Surabaya pada bulan September mendatang.Rangkaian Road to Fesyar 2021 Jawa Barat memiliki posisi penting pada Fesyar Regional Jawa, mengingat potensi dan geliat ekonomi keuangan dan syariah yang besar di wilayah Jawa Barat.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi menyatakan, Bank Indonesia memiliki komitmen untuk berkontribusi mengembangkan ekonomi syariah sebagai alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung ketahanan ekonomi, penguatan pasar keuangan dan inklusi keuangan secara keseluruhan bersama ekonomi konvensional.

“Hal ini diwujudkan dengan menyusun blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang berlandaskan pada tiga fokus strategi utama bersama pemerintah, yakni, 1.pilar penguatan ekonomi syariah; 2.pilar pendalaman pasar keuangan syariah; dan 3.pilar riset, asesmen, dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah. Bank Indonesia berkontribusi sebagai bagian dari akselerator, inisiator dan regulator (AIR) bersama otoritas lainnya,” ucapnya.

Sejalan dengan blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tersebut, Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto menuturkan Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, baik kantor koordinator Bandung maupun kantor Cirebon dan Tasikmalaya terus mengimplementasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Ini dilakukan dengan mempertimbangkan peran ekonomi dan keuangan syariah sebagai alternatif gaya hidup yang bersifat inklusif dan universal sesuai dengan prinsip Rahmatan Lil’ Alamin, rahmat bagi semesta alam baik manusia, makhluk lainnya, maupun bumi dan segala isinya,” katanya.

Menurut Herawanto,dalam pelaksanaannya, baik di masa normal maupun di masa pemulihan ekonomi saat ini, seluruh kantor Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari dengan pemerintah daerah, dengan para anggota Komisi XI DPR sampai dengan para pegiat di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

“Berbagai program strategis pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan BI di wilayah Jawa Barat antara lain pengembangan kemandirian ekonomi Pondok Pesantren dan UMKM syariah melalui program korporatisasi IHSANI – Hebitren Jabar, pengembangan halal value chain, pengembangan Industri Kreatif Halal (IKRA), dan peningkatan edukasi, penelitian dan literasi ekonomi keuangan syariah, serta penguatan sinergi serta kolaborasi program dengan stakeholders di wilayah kerja,” tuturnya.

Herawanto menambahkan, hingga saat ini telah terdapat 65 pondok pesantren mitra Bank Indonesia di Jawa Barat berkolaborasi dengan dinas pemerintah provinsi dan daerah yang tersebar di Jawa Barat dengan mengusung adopsi dan optimalisasi konsep digital and integrated farming.

“Di sini dilakukan implementasi digitalisasi melalui penerapan proses teknologi secara end-to-end mulai dari sistem Internet of Things (IoT) dalam produksi hingga pemasaran onboarding di dalam e-marketplace termasuk penyelesaian transaksi pembayarannya menggunakan QRIS,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, berharap pelaksanaan Road to Fesyar 2021 Jawa Barat mampu memberikan pemahaman kepada kita semua bahwa ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Barat sudah semakin luas jangkauan manfaatnya, semakin besar ekosistem yang terbentuk, semakin beragam model bisnis yang mengusung nilai keadilan bagi masyarakat, dan tak lupa pula peran teknologi yang mengakselerasi seluruh prosesnya.

“Ekonomi dan Keuangan Syariah dapat membantu menopang optimisme bahkan mendorong pemulihan ekonomi dengan nilai-nilai solidaritas sosial, adil, kolaborasi, serta kesetaraan yang terkandung di dalamnya,” harapnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.