(Bandung, RS Melinda) – Managemen Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Melinda Bandung, mendukung penuh upaya pemerintah khusunya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang akan terus meningkatkan angka kunjungan wisatawan melalui program Medical Tourism.

Direktur Utama Melinda, Ancillia Linna Limmena mengatakan, sebagai rumah sakit yang konsen dibidang pelayanan medis ibu dan anak, berbagai upaya terus dilakukan untuk mendukung progran tersebut, mulai dari peningkatan sarana dan prasanana sesuai standar internasional, juga fasilitas pendukung layaknya sebuah hotel. Pihaknya juga melengkapi semua ruangan dengan karya-karya seni, mulai dari seni lukis, seni patung hingga guci, kamis (14/12/2017).

Medical tourism atau yang sering juga disebut dengan medical travel, health tourism atau global healthcare adalah sebuah terminologi yang digagas oleh biro perjalanan wisata dan media massa untuk menjelaskan pesatnya pertumbuhan atau kemajuan medis baik secara teknologi maupun fasilitas pelayanan medis disuatu wilayah, hal tersebut memungkinkan beberapa orang dengan keadaan tertentu yang sedang melakakuan perjalan medis (Medical Tourism) dapat menemukan jenis perawatan yang tepat dan sesuai di wilayah-wilayah yang tidak ia temukan di tempat asalnya.

Ibnu Sina
Ibnu Sina

Jika dilihat ke belakang  praktek serta konsep daripada medical tourism ini memang bukanlah hal yang baru. Sejarah klasik nusantara telah mengenal bahwa pengobatan oleh sinshe-sinshe dari Tiongkok telah ada pada abad pertengahan. Begitupun dengan bangsa-bangsa barat yang melakukan perjalanan jauh untuk mempelajari ilmu kesehatan kepada Ibnu Sina (Avicenna = nama Eropa) (Abū ‘Alī al-Ḥusayn ibn ‘Abd Allāh ibn Sīnā = nama asli) pada abad ke-10.

Di era modern ini satu alasan signifikan mengapa orang melakukan medical tourism adalah karena faktor biaya. Ambil contoh : biaya operasi bedah di India, Thailand atau Afrika Selatan adalah 1/10 biaya yang dikeluarkan di Amerika Serikat atau Eropa Barat dan terkadang lebih kecil daripada itu. Penggantian katup/klep jantung seharga USD200,000 di Amerika Serikat dapat dilayani di India dengan memakan biaya yang hanya USD10,000 – dan ini sudah termasuk tiket pulang-pergi serta paket wisata yang menyertainya. Serupa dengan hal ini, operasi mata Lasik yang di Amerika seharga USD3,700 di negara-negara lain hanya memakan biaya USD730.Bedah plastik bahkan lebih ekstrim lagi, operasi full facelift di Amerika Serikat membutuhkan biaya USD20,000 sementara di Afrika Selatan operasi yang sama hanya membutuhkan biaya USD1,250. (sumber : http://www.webcitation.org/5Ig0CGpSv)

Saat ini ada negara-negara yang popular sebagai sebuah destinasi medical tourism adalah: Argentina, Brunei, Cuba, Colombia, Costa Rica, Hong Kong, Hungary, India, Jordan, Lithuania, Malaysia, The Philippines, Singapore, South Africa, Thailand, dan baru-baru ini Saudi Arabia, UAE, South Korea, Tunisia and New Zealand. (sumber : Gahlinger, PM. The Medical Tourism Travel Guide: Your Complete Reference to Top-Quality, Low-Cost Dental, Cosmetic, Medical Care & Surgery Overseas. Sunrise River Press, 2008)

Suparno H Saputro/ Kilas Bandung/LPS PRSSNI Bandung