Delapan Kelurahan Kota Bandung Ini Jadi Percontohan Kawasan Bebas Sampah

Bandung –  Sebanyak delapan kelurahan di Kota Bandung menjadi role model atau percontohan bagi kelurahan lainnya dalam penerapan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Kedelapan kelurahan tersebut antara lain Sukamiskin, Sukaluyu, Gempolsari, Cihaurgeulis, Mengger, Neglasari, Babakansari, dan Kebon Pisang.

“Mang Oded terus konsen terhadap pembuatan KBS ini. Sekarang sudah ada delapan kelurahan. Apabila sudah bagus (baca: penerapannya), Mang Oded berharap 143 kelurahan lainnya pun mengikuti,” ungkap Walikota Bandung, Oded M. Danial selepas kunjungan lapangan dan rapat pembentukan model pengelolaan sampah di delapan kelurahan yang berlangsung di Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Senin (10/12/2018).

Penerapan KBS di Babakan Sari, menurutnya, cukup luar biasa. Pembinaan masyarakat sudah menyasar seluruh RW yang ada di kelurahan tersebut.  Di wilayah ini terdapat 18 RW.

“Gang bersih, hampir tidak ada sampah. Maka Mang Oded mengajak dan berharap penerapan KBS di Babakan Sari dapat direplikasi,” sambungnya.

Menyinggung kendala dalam penerapan KBS di Kota Bandung, Mang Oded menilai bahwa perubahan kultur masih menjadi salah satu kendala.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di bawah kepemimpinannya terus menyosialisasikan Gerakan Kang Pisman (Kurang Pisahkan Manfaatkan). Sejauh ini sudah ada lebih dari 3.000 orang yang mendapatkan materi sosialisasi tentang Kang Pisman. Sebanyak 1.363 orang teregistrasi di WA Center Kang Pisman.

“Sesungguhnya yang harus dibentuk itu budayanya. Ada output outcome benefit yang tidak ternilai ketika sudah terbentuk budaya masyarakat terhadap lingkungannya,” sebut Mang Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.

Salah satu yang paling kentara, lanjutnya, efisiensi biaya transportasi. Ketika sampah dikelola dengan pola sekarang yakni kumpul angkut buang, biaya transportasinya mencapai Rp150 miliar per tahun.

“Kalau pengelolaan sampah sudah selesai di sumber, maka akan ada efisiensi biaya untuk transportasi. Ketika ada efisiensi bisa digunakan oleh masyarakat untuk hal lainnya,” katanya.***