Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan workshop strategi pencegahan korupsi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Dasar. Workshop digelar sebagai upaya Pemkot Bandung mencegah terjadinya praktik korupsi di sekolah.
“Tujuannya adalah untuk mengantisipasi praktik korupsi sekolah. Ini juga untuk menanamkan nilai anti korupsi kepada generasi penerus,” kata Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung Evi S Shaleha saat memberikan arahan dalam workshop yang berlangsung di Ballroom Hotel El Cavana Jalan Pasir Kaliki, Rabu (24/10/18).
Evi mengajak seluruh stakeholder di sekolah menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. Hal itu agar PPBD di Kota Bandung semakin baik.
“PPDB harus akuntabel dan transparan. Dinamika memang akan selalu ada. Ada juga cerita kesuksesan. Pada prinsipnya kita ingin melayani masyarakat dengan baik. Tetapi masyarakat juga perlu tahu rambu-rambu dan aturan yang harus ditaati demi kemaslahatan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, PPDB di Kota Bandung kembali memberlakukan sistem kebijakan zonasi. Melalui sistem ini, penerimaan peserta didik berdasarkan radius dan jarak. Harapannya, semua warga Kota Bandung bisa mendapat pendidikan yang dekat tempat tinggal.
“Kelebihan sistem zonasi yaitu pemerataan pendidikan, lebih hemat waktu karena sekolah dekat. Lebih hemat biaya transportasi dan mengurangi kemacetan. Dengan sistem ini para calon siswa yang akan sekolah mampu memilih sekolah dengan mudah,” tutur Elih usai membuka acara workshop.
Elih berharap, pelaksanaan PPDB di Kota bandung terus mengalami perbaikan. Tahun depan harus lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Kita berharap PPDB di tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Untuk itu sosialisasi, evaluasi dan inovasi akan terus kita lakukan demi terciptanya PPDB yang lebih baik,” ujarnya.
Workshop diikuti ratusan kepala sekolah, guru dan pengawas tingkat sekolah dasar di Kota Bandung. Materi dalam workshop di antaranya menggelar simulasi interaksi guru dan orang tua siswa, pemaparan inovasi dan evaluasi pengawasan.***