Oded Tegaskan Perizinan Harus Mudah & Tepat Waktu

Wali Kota Bandung, Oded M Danial saat membuka acara Bandung Investment Night 2018 di Grand Ballroom Hotel Bidakara Grand Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung, Rabu (24/10/2018) malam. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M Danial menegaskan, perizinan di Kota Bandung harus mudah dan tepat waktu. Hal itu agar dapat semakin mendorong investasi di Kota Bandung.

“Urusan datangnya pengusaha atau investor untuk berkolaborasi dengan kebijakan itu mudah, apabila pemerintah memberikan kemudahan regulasi. Perijinan, ada kepastian hukum dan tepat waktu,” tutur Oded saat memberikan arahan pada acara Bandung Investment Night 2018 di Grand Ballroom Hotel Bidakara Grand Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung, Rabu (24/10/2018) malam.

Oded optimis untuk membangun Kota Bandung tidak cukup hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membutuhkan pihak lain agar kota bisa terus berkembang. Hadirnya investasi akan membantu pemerintah dalam mengembangkan kota.

“Kalau kita hanya andalkan APBD saja tidak cukup. Maka dengan logika itu, hadirnya investasi penanam modal menjadi sebuah keniscayaan. Maka perizinan harus mudah diakses dan dilakukan,” kata Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.

Untuk itu juga, Oded meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk selalu taat aturan demi terciptanya Kota Bandung yang berkembang.

“Harus ada kesadaran semua pihak. Saya ajak OPD, mari sama-sama taat aturan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Arief Syaifuddin mengharapkan, Bandung Investment Night bisa membangun kolaborasi.

“Mari kita sama-sama bangun kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah Kota Bandung dengan stakeholder dalam bidang penanaman modal,” katanya.

Pemkot Bandung mengembangkan 8 Sub Wilayah Kota (SWK) sebagai upaya menumbuhkan ekonomi dan infrastruktur. Di antaranya, SWK Bojonegara yang merupakan kawasan bandara dan industri strategis. SWK Cibeunying sebagai wilayah bangunan heritage dan pusat kuliner. SWK Tegalega sebagai pengembang industri kreatif.

Sedangkan SWK Karees sebagai pengembang kreatif terpadu dan juga mengembangkan kampung kreatif. SWK Arcamanik berpotensi olahraga, SWK Ujung Berung pusat budaya dan kearifan lokal. SWK Kordon sebagai penyelenggaraan event dan produk barang jasa dan SWK Gedebage potensi pusat pemerintahan dan bisnis.***