Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengingatkan seluruh jajaran di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bandung untuk memegang prinsip perusahaan milik pemerintah yang beriorentasi pada pelayanan publik. Namun BUMD juga harus mencari laba sebesar-besarnya untuk pemasukan daerah.
“Karena perusahaan daerah foundernya adalah Pemda (Pemerintah Daerah) yang memiliki tupoksi pelayanan publik. Oleh karenanya BUMD harus punya dimensi memberikan pelayanan publik yang prima,” tegas Oded dalam acara Ekspose Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang digelar di Crowne Plaza Hotel, Jalan Lembong, Jumat (11/1/2019).
Pendapatan BUMD harus besar, lanjut Oded, semata-mata untuk memberikan pemasukan kepada kas daerah agar bisa digunakan untuk pembangunan.
“Pada akhirnya, semua itu bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Oded beserta Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Plt. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menerima ekspose dari lima BUMD Kota Bandung. Acara tersebut berlangsung sejak pagi hingga malam hari.
Pada kesempatan itu, Oded mengingatkan bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap BUMD. PD Kebersihan, contohnya, harus berhadapan pada kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Sarimukti yang akan segera berakhir masanya, jumlah kendaraan pengangkut sampah yang terbatas. Selain itu, PD Kebersihan juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah.
“PD Kebersihan ini menurut saya betul-betul telah berusaha untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” ucap Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.
Namun Oded meyakini bahwa BUMD di Kota Bandung dapat mengatasi persoalan tersebut dengan baik. Pasalnya, BUMD mulai bebenah, mulai dari tatanan sumber daya manusia, tata kelola administrasi, hingga sistem manajerial.
Hal itu dilakukan oleh PD BPR Kota Bandung. Setelah bertahun-tahun dipandang sebelah mata oleh masyarakat, kini perusahaan perbankan ini bisa menunjukkan profesionalitasnya sehingga meraih kepercayaan warga Kota Bandung.
Saat ini, PD BPR Kota Bandung telah memiliki suasana kantor pelayanan yang baru. Tata kelola perusahaan yang baik juga telah membuat perusahaan ini meraih laba Rp300 juta dalam 6 bulan dan menghapus kerugian tahun 2017 sebesar Rp3,6 miliar.
Non Performing Loan (NPL) BPR Kota Bandung juga telah turun drastis dari 9% menjadi 6,4%. Perusahaan yang dipimpin oleh Mochamad Didi Sunardi ini juga melakukan serangkaian cara agar membuat bank daerah ini tetap sehat.
PDAM Tirtawening juga menunjukkan performa yang prima. Hal itu dibuktikan dengan adanya pembukuan laba dan peningkatan jumlah pelanggan yang cukup signifikan, yaitu 25 ribu pelanggan baru dalam satu tahun. Perusahaan yang kini tengah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage itu juga mendapat apresiasi yang baik.
“Hari ini kita mendapatkan gambaran tentang kondisi BUMD Kota Bandung, mana yang sehat, dan mana yang kurang sehat. Tapi tentu perlu pendalaman, dan ini akan segera dilakukan,” ujar Oded.***