BI Catat Inflasi di Jabar Stabil

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Doni P. Joewono.

Bandung – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Barat mencatat bahwa berdasarkan survei pemantauan harga sejumlah komoditi di sejumlah pasar,inflasi di Jawa Barat pada minggu ke-3 berkisar 0,35 persen.

Kepala  KPw BI Jawa Barat, Doni P. Joewono mengharapkan, kondisi inflasi ini bisa terjaga dengan baik dan stabil sampai beberapa bulan kedepan sehingga kebutuhan pokoknya bisa terkendali.

“Syukur Alhamdulillah minggu ketiga inflasi kita berdasarkan survei pemantauan harga yang biasanya Jawa Barat itu 0,5 sampai 0,6%, kalau makanan itu 1,13% dalam pantauan kami saat ini di daerah juga termasuk Bandung sampai minggu ketiga itu berkisar 0,35%,” ucap Doni, di Monumen Juang (Monju) Jawa Barat, Selasa (22/5/2019).

Menurut Doni, meski harga sejumlah komoditi kebutuhan masyarakat saat ni relatif stabil namun ada sejumlah komoditi yang harganya saat ini mengalami kenaikan, diantaranya bawang merah dan telur.

“Sampai hari ini yang sedikit agak tinggi hanya bawang putih, bawang putih itu terlambat importnya, bawang putih itu 90% import dan hampir 80 persen dari Cina dan kebetulan juga Cina terlambat panennya karena terlambat panen harga dari Cina juga harga dari Cina sudah naik. Bawang merah juga sudah mulai turun dan Alhamdulillah sebagaimnana biasa tahun lalu kan  daging sapi naik, tapi daging sapi kali ini tidak naik, stabil. Kayanya orang sudah terbiasa makan daging beku karena kalau direstoran itu makannya daging beku jadi nanti yang sedikit naik mungkin telor ayam,” jelasnya.

Doni menyatakan, yang saat ini perlu diperhatikan oleh Pemerintah Jawa Barat yaitu terkait ketersediaan telur ayam yang saat ini sebagian besar telur ayam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berasal dari provinsi lain.

“Dan telor ayam ini merupakan tantangan bagi Jawa Barat karena 80% telor ayam Jabar berasal dari Blitar, Jabar punya tantangan supaya mendorong peternak telur  dan saat ini juka kita mendorong bersama pemerintah provinsi agar Ciamis, Cianjur bisa menjadi central dari pada telur,” tuturnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro